Surabaya (Antara Jatim) - Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf meminta  masyarakat pemilik satwa dilindungi dan memeliharanya di rumah agar diserahkan ke Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) untuk dirawat lebih baik dan tepat.

"Satwa-satwa, terutama yang dilindungi tidak boleh sembarangan memeliharanya karena mengancam kehidupan satwa itu sendiri," ujarnya di sela pembukaan pameran foto bertema Kebun Binatang Surabaya (KBS) Dari Masa ke Masa di atrium salah satu pusat perbelanjaan di Surabaya, Kamis.

Tak hanya sekadar dilindungi, kata dia, pemeliharaan terhadap satwa langka juga harus sesuai prosedur yang ditetapkan, namun akan lebih baik jika dikembalikan ke habitatnya. 

"Bisa dilihat dan banyak membaca literatur, bahwa hewan juga memiliki perasaan. Mereka juga memiliki keinginan hidup bebas di alam liar," ucap Gus Ipul, sapaan akrabnya.

Karena itulah, orang nomor dua di Pemprov Jatim tersebut menilai daripada tidak bisa merawat hewan di rumah, sebaiknya diserahkan kepada balai konservasi agar keberadaan mereka terjamin dan terawat.

"Kita tahu, memelihara satwa itu berbeda-beda caranya. Apalagi kalau sampai nanti satwanya kurus karena tidak sesuai bagaimana cara memeliharanya. Kami sangat tidak berharap hal tersebut terjadi, khususnya di wilayah Jawa Timur," katanya.

Sementara itu, menanggapi pameran foto dalam rangka kado ke-100 tahun keberadaan KBS, mantan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal tersebut menekankan bahwa pentingnya menghargai karya.

Menurut dia, karya-karya yang dihasilkan seseorang sangat layak merupakan sebuah prestasi sehingga wajib mendapatkan apresiasi.

"Karya adalah sebuah prestasi. Apapun karya itu, harus dihargai, terlebih kepada KBS yang memiliki sejarah panjang," kata wakil gubernur yang juga salah seorang ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama itu.

Pada kesempatan tersebut, Dewan Pengawas KBS Heri Purwanto menyampaikan pameran foto sebagai kado warga Surabaya untuk menyongsong abad ke-2 berdirinya KBS.

Dalam pameran foto ini ditampilkan berbagai macam foto KBS dari masa ke masa yang menunjukkan suasana maupun pengunjung, bahkan terdapat foto pengunjung yang menggunakan kebaya di sekitar tahun 70-an hingga kunjungan pejabat negara-negara lain masa lampau. (*)
Video oleh : Fiqih A


Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017