Malang (Antara Jatim) - Pemerintah Kota Malang menggandeng Konsorsium PT Indonesia Transit Center (ITC) untuk melakukan kerja sama dalam membangun monorel di Kota Malang untuk mengurai kemacetan lalu lintas di wilayah itu.
    
Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) itu dilakukan Direktur PT ITC, Sukmawati Syukur dan Wali Kota Malang Moch Anton di ruang balai sidang Kota Malang, Rabu.
    
Sebagai tahap awal dilakukan kesepakatan penyusunan kajian pra-feasibility study (FS) rencana pembangunan monorel yang nantinya menjadi pijakan payak tidaknya atau bisa tidaknya monorel dibangun di Kota Malang. FS tersebut diperkirakan selama  enam bulan.
    
Direktur PT ITC, Sukmawati Syukur, mengaku tertarik berinvestasi di Kota Malang karena kota itu merupakan kotawisata dan kota pendidikan. "Jika hasil FS sesuai dan memungkinan, langkah selanjutnya adalah penyusunan rute monorel yang perlu dikoordinasikan dengan Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan," ujarnya di sela penandatanganan MoU di Balai Kota Malang, Jawa Timur.
    
Ia mengemukakan pembangunan monorel diperkirakan akan menghabiskan dana sekitar 15-20 juta dolar AS per kilometer. Dalam rencana yang sudah disusun hingga kini, rencananya,monorel akan dibangun hingga 8,2 km, sehingga nilai investasi yang akan ditanamkan di Kota Malang jika rencana ini berhasil sekita 200-300 juta dolar AS.
    
Sukmawati menerangkan untuk jalur prioritas tahap pertama sepanjang 8,2 kilometer. Jika sudah terealisasi, untuk menyambung sepanjang 40 kilometer lebih mudah. "Kami tidak bisa memproduksi sendiri. Kami akan menggandeng pihak asing," ucapnya.
    
Partner Konsorsium PT ITC, yakni perusahaan asal Amerika Serikat atau  Tiongkok dan Jerman atau Singapura. Nama partner itu akan resmi diumumkan setelah ada penetapan rencana pembangunan.
    
Semenatra itu, Wali Kota Malang Moc Anton mengatakan langkah penandanganan nota kesepahaman itu merupakan hal menggembirakan. Keberadaan monorel itu nanti menjadi salah satu moda transportasi massal untuk mengurai kemacetan dalam kota.
    
"Monorel ini nanti akan mempercantik wajak Kota Malang dan itu menjadi salah satu solusi yang tidak mematikan usaha angkutan lain di daerah ini, sebab sasaran monorel, angkutan kota serta taksi berbeda.
    
Ia mengemukakan dalam rencana kajian awal, ada lima tahapan yang bakal dilalui, yakni kajian hukum, kelayakan teknis, kelayakan proyek secara ekonomi dan finansial, lingkungan dan sosial, serta kajian lain yang mungkin muncul di luar yang telah disebut.
    
Jika tak melenceng dari rencana, proyek monorel tahap satu bisa tuntas dalam dua tahun. Namun, monorel ini masih akan melalui tahapan-tahapan karena investasinya cukup besar. Nanti dikaji lagi apakah monorel ini cocok atau tidak di Kota Malang.
    
"Keberadaan monorel ini nanti akan meningkatkan potensi berkembangnya usaha karena rute yang dilewati juga terkoneksi dengan sejumlah titik keramaian," urainya.(*)

Pewarta: Endang Sukarelawati

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017