Surabaya (Antara Jatim) - Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf menyarankan para pemuka agama sering melakukan "kopi darat" atau bertatap muka merumuskan solusi untuk memperkuat sifat toleransi antaragama.

"Ke depan, para pemuka agama harus lebih sering berkomunikasi ke dalam dan ke luar dengan mengadakan pertemuan-pertemuan," ujarnya di sela Seminar Wawasan Nusantara yang digelar DPD Asosiasi Pendeta Indonesia (API) Jatim di Surabaya, Selasa.

Gus Ipul, sapaan akrabnya, berpesan bahwa para pemuka agama memiliki pekerjaan rumah untuk bisa memberikan suatu pembelajaran kepada umat. 

Menurut dia, sikap toleransi harus terus dikembangkan, saling pengertian, menghargai dan menghormati melalui komunikasi makin intensif.

"Beda keyakinan merupakan keragaman, tidak boleh dimaki-maki, hal itu tidak pantas, dan bisa menimbulkan ketegangan," ucapnya.

Karena situasi politik, kata dia, membuat pengelompokan masyarakat terlihat semakin renggang dan saling pengertian sedikit berkurang, padahal seluruh ajaran agama di Indonesia mengembangkan toleransi, saling menghormati keyakinan agama lain.

Selain itu, mantan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal itu menyampaikan bahwa pemerintah harus bisa menjadi suatu institusi dalam mengambil keputusan dan mampu menjaga keseimbangan sehingga pemerintah bekerja, di sisi lain pemuka agama juga demikian.

Tak itu saja, lanjut dia, memberi pengertian sekaligus mengawal generasi muda melalui bimbingan rohani atau motivasi secara khusus supaya mampu menjadi penjaga kegeragaman NKRI.

Orang nomor dua di Pemprov Jatim itu juga menyampaikan bahwa masalah kesenjangan sosial merupakan pekerjaan rumah yang perlu diselesaikan bersama, baik oleh pemerintah maupun pemuka agama.

"Saya bersyukur para pemuka agama, termasuk pendeta yang mau terlibat secara aktif merasa terpanggil dengan mengadakan pertemuan atau kopi darat seperti sekarang ini," katanya.

Sementara itu, Ketua DPD API Jatim  Djoni Setiono mengatakan sesuai dengan seminar bertema "Para Pendeta Mencari Pemimpin Jatim" ini mengharapkan pimpinan Jatim menjadi rekan dari organisasi API Jatim. 

"Harapannya, pemerintah ada keseimbangan dalam menangani permasalahan agama," katanya di hadapan peserta seminar yang diikuti 180 orang pendeta dari 23 DPC API se-Jatim tersebut. (*)
Video oleh : Fiqih Arfani

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017