Jember (Antarajatim) - Laju kecepatan perjalanan seluruh kereta di wilayah Daerah Operasi 9 Jember yang melintas di wilayah Kabupaten Pasuruan masih dibatasi 40 kilometer per jam pascabanjir menggenangi rel di kilometer 58 + 7/8 antara Stasiun Pasuruan - Bangil, Jawa Timur.

"Kecepatan kereta yang melewati kawasan tersebut masih 40 km/jam dari kecepatan normalnya 60 km/jam, namun ditargetkan pada Sabtu (14/1), laju kereta kembali normal dengan catatan cuaca tidak hujan lagi," kata Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 9 Lukman Arief di Kabupaten Jember, Jumat.

Dengan kelambatan laju kereta tersebut, lanjut dia, rata-rata berpengaruh pada keterlambatan datangnya kereta di sejumlah stasiun tujuan berkisar 15-20 menit karena kecepatan kereta saat melintas di KM 58 +7/8 harus dikurangi demi keselamatan penumpang.

"PT KAI Daop 9 Jember memninta maaf kepada masyarakat khususnya pengguna jasa kereta api atas ketidaknyamanan dan keterlambatan kereta tiba di stasiun," katanya.

Menurutnya petugas PT KAI akan berupaya semaksimal mungkin untuk menormalkan kembali jalur tersebut hingga dapat dilewati oleh perjalanan kereta api dengan kecepatan normal yang diizinkan yakni 60 km/jam.

"Alhamdulillah sejauh ini persoalan banjir di Pasuruan tidak mempengaruhi jumlah penumpang yang menggunakan moda transportasi kereta api karena sebagian besar penumpang sudah memesan jauh-jauh hari tiket kereta, bahkan ada yang sudah memesan 90 hari sebelum keberangkatan," tuturnya.

Data di Daop 9 Jember mencatat kepadatan penumpang pada Jumat untuk KA jarak jauh sekitar 85 persen dari tujuh kereta jarak jauh yang berangkat dari wilayah Daop 9 sepanjang Kabupaten Banyuwangi hingga Pasuruan. 

Sebelumnya perjalanan KA Mutiara Timur malam jurusan Banyuwangi-Surabaya dan sebaliknya jurusan Surabaya-Banyuwangi, serta satu kereta barang terganggu karena banjir menggenangi rel kereta di Kabupaten Pasuruan, pada Rabu (11/1) malam.

Banjir yang menggenangi rel tersebut menyebabkan dua perjalanan KA penumpang dan satu KA barang terganggu akibat ditutupnya jalur tersebut yakni KA Mutiara Timur malam relasi Surabaya - Banyuwangi yang ditahan di stasiun Bangil pada Rabu (11/1) malam mulai pukul 22.59 WIB dan mengalami kelambatan 392 menit.

Sedangkan KA Mutiara Timur malam relasi Banyuwangi - Surabaya yang ditahan di Stasiun Pasuruan mulai Kamis (12/1) pukul 03.21 WIB dan mengalami kelambatan 93 menit serta KA Barang mengangkut semen relasi Surabaya - Banyuwangi yang ditahan di Stasiun Bangil.(*)

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017