Surabaya, (Antara Jatim) - Direktur PT Danareksa Sekuritas, Saidu Solihin mengatakan keinginan masyarakat Jawa Timur untuk berinvestasi saham masih sangat rendah, karena kurangnya sosialisasi yang dilakukan perbankan mengenai investasi tersebut.

"Terus terang, selama ini kendala masyarakat berinvestasi masih rendah, padahal potensi nasabah saham di wilayah Surabaya dan Jawa Timur sangat tinggi," kata Saidu di Surabaya, Rabu.

Ia mengatakan, Danareksa yang merupakan salah satu perusahaan BUMN di bidang reksadana hingga akhir 2016 hanya mencatatkan jumlah investor saham Danareksa Sekuritas di wilayah Surabaya sebanyak tiga ribu nasabah, sedangkan jumlah investor reksadana yang sudah bergabung di Danareksa Investment Management sekitar delapan ratus nasabah.

Jumlah itu, kata Saidu masih bisa ditingkatkan mengingat jumlah potensi penduduk di Jawa Timur mencapai sekitar 40 juta, sehingga perlu didorong dengan sosilasisasi agar jumlah nasabah saham bisa meningkat.

"Sejalan dengan berakhirnya periode kedua amnesti pajak, peserta program itu diharapkan bisa menginvestasikan dananya ke berbagai instrumen investasi, seperti pasar saham dan reksadana, agar kontribusi terhadap perekonomian Indonesia besar," katanya.

Saidu mengatakan, apabila dana program amesti pajak masuk ke pasar modal khususnya ke perusahaan BUMN yang sudah "go public", secara tidak langsung akan mendukung perusahaan tersebut dari segi akses permodalan.

"Bagaimana juga modal yang diperoleh dari pasar bursa bisa menjadi alternatif pembiayaan, selain mengandalkan kredit perbankan," katanya.

Sebelumnya, anggota DPR RI Bambang Haryo Soekartono saat berkunjung ke kantor Danareksa Surabaya menekankan masyarakat untuk berinvestasi di pasar modal maupun melalui reksadana.

"Investasi itu tidak hanya menguntungkan investor saja, tapi juga perekonomian secara keseluruhan. Dengan begitu diharapkan, kesadaran masyarakat untuk berinvestasi mulai tumbuh," katanya.

Bambang mengatakan sinergi BUMN sangat diperlukan dalam mendorong kesadaran berinvestasi, seperti antarbank BUMN, agar menunjang pertumbuhan industri jasa keuangan di Indonesia.(*)

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017