Magetan (Antara Jatim) - Sebanyak dua orang tewas akibat kecelakaan tunggal yang terjadi di Jalan Raya Magetan-Sarangan, Desa Sidorejo, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Sabtu.



Data Satuan Lalu Lintas Polres Magetan mencatat, kedua korban tersebut adalah Cucuk Dwi Anggara (21) warga Plaosan, Magetan dan Nanda Faisal (21) warga Desa Baron, Magetan.


Korban Nanda tewas di lokasi kejadian, sedangkan korban Cucuk tewas saat menjalani perawatan di RSUD Sayidiman Magetan.



Suwono, saksi kejadian yang merupakan warga sekitar lokasi mengatakan, kecelakaan terjadi ketika mobil Honda CRV bernomor polisi AD-7899-CU yang dikemudikan Cucuk melaju kencang dari arah Magetan menuju Sarangan.



Saat tiba di tikungan, mobil bermaksud mendahului kendaraan yang ada di depannya. Namun, mendadak sang pengemudi tidak bisa mengendalikan mobilnya sehingga menabrak pohon mahoni yang ada di depannya dan masuk areal sawah.



"Sepertinya ada satu yang meninggal di lokasi saat dievakuasi warga, tadi. Satu orang lainnya kritis dan langsung dibawa ke rumah sakit," ujar Suwono kepada wartawan.



Polisi hingga kini masih menyelidiki penyebab pasti kecelakaan tunggal tersebut. Hasil pemeriksaan sementara, kecelakaan disebabkan karena pengemudi yang mengantuk sehingga tidak bisa mengendalikan kendaraannya.



Akibat kejadian kecelakaan tersebut jalur Magetan-Sarangan sempat macet. Hal itu karena banyak pengguna jalan yang ingin melihat kecelakaan tersebut.



Selain itu, kondisi jalur Magetan-Sarangan juga sedang ramai karena banyak pengguna jalan dari berbagai daerah yang ingin melakukan perjalanan liburan ke Telaga Sarangan maupun menikmati suasana sejuk lereng Gunung Lawu dengan singgah di warung-warung sepanjang jalan tembus Sarangan-Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah.



Pihak Satuan Lalu Lintas Polres Magetan mengimbau warga yang melintasi jalur Magetan-Sarangan-Tawangmangu agar berhati-hati. Selain rawan macet akibat volume kendaraan yang meningkat saat liburan tahun baru, hal itu juga karena jalur lereng Gunung Lawu tergolong rawan longsor, curam, dan berkelok-kelok. (*)





Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016