Gresik, (Antara Jatim) - Arus barang di Pelabuhan Gresik, Jawa Timur yang merupakan anak usaha PT Pelindo III (Persero) naik 10 persen untuk satuan ton barang, yakni dari sekitar 3,3 juta ton pada Triwulan III/2015 menjadi 3,7 ton pada Triwulan III/2016, karena meningkatnya kegiatan pembongkaran barang curah kering, kayu log, curah cair non bahan bakar minyak (BBM) dan curah cair BBM di wilayah setempat.
General Manager Pelabuhan Gresik Onny Djayus, di Gresik, Jumat mengatakan kenaikan arus barang juga disebabkan telah beroperasinya empat "fix crane" atau alat pengangkut petikemas sejak Mei 2015, sehingga adanya peningkatan produktivitas bongkar muat barang, khususnya di Dermaga Talud Tegak.
Onny mengaku, kenaikan arus barang ini berbanding terbalik dengan trafik atau arus kapal yang semakin menurun, dan tercatat pada triwulan III/2015 kunjungan kapal sebanyak 5.929 unit atau sebesar 12.642.234 GT, menurun pada triwulan III/2016 menjadi 3.569 unit atau 2.911.372 GT.
"Berkurangnya arus kunjungan kapal ini karena berlakunya Peraturan Pemerintah Nomor 11 tahun 2015 tentang jenis dan tarif atas jenis penerimaan negara bukan pajak yang berlaku pada Kementerian Perhubungan," katanya.
Ia mencontohkan, untuk jenis crude palm oil dan batu bara pengirimannya melemah akibat kondisi cuaca, sehingga mempengaruhi kunjungan kapal dua jenis itu ke Pelabuhan Gresik.
"Untuk mengatasi penurunan arus kunjungan kapal, kami meningkatkan pelayanan kecepatan handling bongkar muat barang dan kegiatan bongkar muat di Pelabuhan Gresik yang rata-rata mencapai 60 ton/gang/jam," katanya.
Upaya itu, kata Onny, di atas ketentuan Kementerian Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut mengenai standard kinerja pelayanan operasional barang yaitu 35 ton/gang/jam.
"Output kinerja bongkar muat yang melebihi perkiraan trafik dan standard ini memberikan efek positif bagi Pelabuhan Gresik terutama dalam hal pendapatan," katanya.
Sementara itu, untuk arus penumpang di Pelabuhan Gresik mengalami peningkatan, yakni pada triwulan III/2015 sebesar 167.197 orang, menjadi 184.448 orang untuk triwulan III/2016.
"Kenaikan sekitar 10 persen dari tahun sebelumnya ini karena banyaknya kunjungan wisata religi ke Pulau Bawean, sebab pulau itu kini juga menarik wisata lainnya yang ingin menikmati keindahan alam pulau dengan julukan bidadari tersebut," katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016
General Manager Pelabuhan Gresik Onny Djayus, di Gresik, Jumat mengatakan kenaikan arus barang juga disebabkan telah beroperasinya empat "fix crane" atau alat pengangkut petikemas sejak Mei 2015, sehingga adanya peningkatan produktivitas bongkar muat barang, khususnya di Dermaga Talud Tegak.
Onny mengaku, kenaikan arus barang ini berbanding terbalik dengan trafik atau arus kapal yang semakin menurun, dan tercatat pada triwulan III/2015 kunjungan kapal sebanyak 5.929 unit atau sebesar 12.642.234 GT, menurun pada triwulan III/2016 menjadi 3.569 unit atau 2.911.372 GT.
"Berkurangnya arus kunjungan kapal ini karena berlakunya Peraturan Pemerintah Nomor 11 tahun 2015 tentang jenis dan tarif atas jenis penerimaan negara bukan pajak yang berlaku pada Kementerian Perhubungan," katanya.
Ia mencontohkan, untuk jenis crude palm oil dan batu bara pengirimannya melemah akibat kondisi cuaca, sehingga mempengaruhi kunjungan kapal dua jenis itu ke Pelabuhan Gresik.
"Untuk mengatasi penurunan arus kunjungan kapal, kami meningkatkan pelayanan kecepatan handling bongkar muat barang dan kegiatan bongkar muat di Pelabuhan Gresik yang rata-rata mencapai 60 ton/gang/jam," katanya.
Upaya itu, kata Onny, di atas ketentuan Kementerian Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut mengenai standard kinerja pelayanan operasional barang yaitu 35 ton/gang/jam.
"Output kinerja bongkar muat yang melebihi perkiraan trafik dan standard ini memberikan efek positif bagi Pelabuhan Gresik terutama dalam hal pendapatan," katanya.
Sementara itu, untuk arus penumpang di Pelabuhan Gresik mengalami peningkatan, yakni pada triwulan III/2015 sebesar 167.197 orang, menjadi 184.448 orang untuk triwulan III/2016.
"Kenaikan sekitar 10 persen dari tahun sebelumnya ini karena banyaknya kunjungan wisata religi ke Pulau Bawean, sebab pulau itu kini juga menarik wisata lainnya yang ingin menikmati keindahan alam pulau dengan julukan bidadari tersebut," katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016