Surabaya (Antara Jatim) - Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak Surabaya menjemput empat pelaut asal Pamekasan, Jawa Timur yang kapalnya tenggelam di perairan Masalembu akibat dihantam gelombang tinggi, usai diselamatkan oleh kru kapal MV Meratus Batam, Kamis. 

"Penjemputan korban dilakukan saat MV Meratus Batam yang menyelamatkan empat pelaut itu sandar di Dermaga Berlian, Pelabuhan Tanjung Perak, oleh Tim Evakuasi yang terdiri dari Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak, Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai dan Kantor Kesehatan Pelabuhan Tanjung Perak tadi pagi sekitar pukul 8.00 WIB," terang Kepala Bidang Penjagaan Patroli dan Penyidikan Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak Edi Sumarsono.

Empat pelaut yang diselamatkan tersebut adalah Sahe (49), Achmad Tagin(55), Syukur (54), dan Matun (60), semuanya asal Desa Lebak Barat dan Timur, Kecamatan Pasean, Kabupaten Pamekasan, Madura. 

Keempatnya berlayar menggunakan Kapal Layar Motor (KLM) Sri Utama dari Bahaur Jumanten, Kalimantan, tujuan Pasean, Pamekasan, Madura, pada 17 Desember. Kapal yang mengangkut kayu itu kemudian tenggelam akibat cuaca buruk di perairan Masalembu pada 19 Desember.  

"Saat itu hujan deras disertai angin kencang. Gelombang tinggi menghantam dari sisi kanan yang menyebabkan kapal kami tenggelam," ujar Sahe, yang menahkodai KLM Sri Utama. Empat ABK KLM Sri Utama kemudian menyelamatkan diri dengan cara mengapung di atas drum yang diikat dengan bambu.

"Kami hanyut ke timur terombang-ambing ombak, hingga akhirnya datang MV Meratus Batam menyelamatkan kami pada 20 Desember," kenang Sahe. Edi mengatakan, pihak Kesyahbandaran langsung mendapat kabar dari MV Meratus Batam tentang penyelamatan itu dan langsung berinisiatif melakukan penjemputan menggunakan kapal patroli KN 371 milik Pangkalan PLP Tanjung Perak. 

"Mengingat kondisi korban yang sudah terombang-ambing ombak selama sehari sebelum diselamatkan MV Meratus Batam, kita sudah siapkan Tim Evakuasi untuk menjemput, terutama sudah kita siapkan tim kesehatan dari KKP. Penjemputan sudah disepakati di lokasi Buoy 2 Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS) pada 21 Desember. Namun cuaca buruk tidak memungkinkan kapal patroli KN 371 untuk mencapai Buoy 2 APBS," ujar Edi.

Atas cuaca buruk tersebut, MV Meratus Batam sendiri memutuskan untuk lego jangkar di Buoy 2 APBS. Setelah cuaca kembali normal, MV Meratus Batam berinisiatif melanjutkan perjalanan ke Dermaga Berlian, Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, sekalian menyerahkan empat korban ini ke Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak.

"Serah terima korban akhirnya dilakukan di Dermaga Berlian, Pelabuhan Tanjung Perak, tadi pagi sekitar pukul 08.00," ucap Edi. Tim KKP langsung memeriksa kesehatan para korban dan semuanya dinyatakan sehat. "Semua korban sudah dijemput oleh keluarganya masing-masing di Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak hari ini," imbuh Edi.(*)

Pewarta: Hanif N

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016