Bangkalan (Antara Jatim) - Bupati Bangkalan, Jawa Timur Mohammad Makmun Ibnu Fuad mengakui, saat ini di Bangkalan masih minim investasi, meski jembatan Suramadu telah dioperasionalkan.

"Kami masih berencana mengundang para investor menggelar serap aspirasi, sehingga kami bisa mengetahui apa yang menjadi kendala mereka enggan berinvestasi di Bangkalan ini," katanya di Bangkalan, Senin.

Menurut bupati, saat ini Kabupaten Bangkalan sudah terbuka bagi siapa saja yang hendak berinvestasi.

Pemkab, kata dia, telah memangkas proses perizinan yang berbelit-belit dan menjamin keamanan para investor berinvestasi di Kabupaten Bangkalan.

Selain itu, pihaknya berencana meningkatkan keterampilan warga melalui berbagai jenis pelatihan keterampilan, sehingga masyarakat bisa membuka usaha mandiri.

"Kami ingin, semua TKI dan TKW asal Bangkalan ini bisa bekerja disini, dan tidak usah ke luar negeri. Caranya ya dengan membuka industri rumah tangga itu," kata bupati.

Terkait rencana memberdayakan TKI dan TKW ini, "Ra Momon" sapaan karib Bupati Moh Makmun Ibnu Fuad itu menjelaskan, akan melakukan studi banding ke sejumlah kabupaten/kota di Indonesia yang telah sukses memberdayakan TKI menjadi pekerja mandiri.

"Saya akan studi banding, sehingga saya tahu caranya dan pada akhirnya bisa diterapkan di Bangkalan ini," ujar Bupati Makmun.

Bidang usaha yang bisa dikembangkan di Bangkalan menurutnya adalah peternakan dan pertanian, selain jasa dan pariwisata. 

Sejumlah pihak menilai, sejak Moh Makmun Ibnu Fuad menjabat bupati di Kabupaten Bangkalan menggantikan ayahnya Fuad Amin Imron, pembangunan di Kota Salak terkesan lambat dan investor enggan berinvestasi, karena faktor keamanan dan praktik pungli.

Namun Bupati Makmun membantas semua itu dan menurutnya, Bangkalan kini telah lebih baik dan akses transportasi semakin lancar dibanding sebelumnya. (*)

Pewarta: Abd. Azis

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016