Magetan (Antara Jatim) - Dinas Pertanian (Dispertan), Kabupaten Magetan, Jawa Timur, menyatakan cara yang paling ampuh untuk memberantas hama keong yang menyerang sejumlah sawah petani di wilayah kerjanya adalah dilakukan secara manual. 

"Cara yang paling ampuh untuk membasmi hama keong adalah secara manual. Yakni keong diambili satu per satu dan kemudian dibakar," ujar Kepala Dispertan Magetan, Eddy Suseno kepada wartawan, Sabtu.

Menurut dia, cara manual tersebut dianggap paling efektif karena hingga saat ini belum ada pestisida yang bisa disemprotkan untuk membasmi hama keong seperti halnya hama lainnya.

Terdapat satu cara untuk mempercepat proses pembasmian hama keong secara manual tersebut, yakni dengan cara memberi umpan daun pepaya di sekitar tanaman padi yang diserang. 

"Sehingga, keong-keong tersebut akan mengumpul di daun pepaya. Selain itu, juga bisa dengan membuat parit di sekeliling petak sawah, maka keong tersebut akan berkumpul di parit yang telah dibuat dan lebih mudah untuk dipungut secara manual," kata dia.

Ia menjelaskan, hama keong yang menyerang tanaman padi di Kecamatan Kartoharjo dan Barat, Kabupaten Magetan adalah baru terjadi pada tahun ini. Hal itu karena dipengaruhi oleh kondisi cuaca yang ekstrem.

"Kondisi hujan sepanjang tahun tanpa ada musim kemarau, telah membuat perkembangbiakan keong terjadi terus-menerus tanpa terputus," kata Eddy.

Untuk itu, petani diminta bersabar dan tetap semangat dalam melakukan pemasmian hama keong di lahan padinya masing-masing.

Seperti diketahui, petani d Kecamatan Kartoharjo dan Barat Kabupaten Magetan mengeluhkan adanya serangan hama keong hingga membuat mereka merugi. 

Hama keong tersebut memakan batang tanaman padi yang masih berumur tiga minggu sehingga rusak dan mati. Para petani sudah berupaya membasmi hama tersebut baik secara manual maupun obat, namun belum ada hasilnya. Bahkan serangan keong semakin ganas.

Akibatnya petani harus menggantinya dengan tanaman yang baru, sehingga membuat kerugian semakin besar. Petani berharap ada perhatian dari pemerintah daerah setempat guna membantu penanggulangan hama tersebut. (*)
     
     
     

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016