Surabaya (Antara Jatim) - Ribuan warga Rangkah, Surabaya, Jawa Timur, berpartisipasi dalam Grebeg Maulud dalam rangka merayakan Maulud Nabi Muhammad SAW, 12 Rabiul Awal, Senin, yang diawali dengan pawai memutari perkampungan setempat.

Ketua RW 06, Kelurahan Rangkah, Kecamatan Tambaksari, Sigit Sudartono, yang menggagas kegiatan ini, mendata warganya yang berpartisipasi dalam pawai Grebek Maulud berjumlah 1.100 orang yang terbagi dalam 22 kelompok karnaval.

Dari 22 kelompok ini, 10 di antaranya membawa gunungan berisi buah-buahan, sayur-sayuran dan jajanan, yang dihias dengan berbagai kreasi. Kelompok lainnya beratraksi, seperti memainkan musik hadrah, drum band, menari, dengan mengenakan berbagai macam kreativitas kostum yang menawan.    

Mereka berpawai mengelilingi perkampungan Rangkah, dimulai dari Jl Rangkah Buntu II, kemudian keluar ke Jalan Raya Kenjeran, masuk ke Jl Tambak Segaran, hingga tembus ke Jl Rangkah II, dan kemudian kembali ke Jalan Raya Kenjeran. 

Ketika kembali ke Jalan Raya Kenjeran itulah 10 gunungan yang sebelumnya diarak keliling perkampungan Rangkah kemudian dibagibagikan kepada masyarakat yang menyaksikan. Bahkan warga sudah saling berebut gunungan sejak pawai masih berada di Jl Rangkah II.

Sita Damayanti, siswi SMP warga setempat, yang datang menonton bersama adiknya sambil bersepeda, tampak kewalahan membawa pulang banyak jajanan yang diperolehnya. "Lumayan ini dapat banyak. Ini tahun kedua saya bersama adik ikut berebut  gunungan Grebek Maulud," katanya.     

Sedangkan Yuli, ibu rumah tangga, berhasil membawa pulang beberapa helai kacang panjang, sejumlah wortel, dan beberapa bungkus jajanan buat anak-anaknya. "Saya ikut berebut untuk bersenang-senang saja. Ini kan merayakan Maulud," ucapnya.

Sigit mengatakan, Grebeg Maulud yang terselenggara tahun ini adalah yang kelima di Kampung Rangkah. "Setiap tahun kita ambil tema kebersamaan," ungkapnya. Sigit bersyukur, setiap tahun acara Grebeg Maulud semakin meriah dengan antusiasme masyarakat yang ikut pawai maupun yang menonton semakin meningkat. 

Ia mencontohkan, jumlah gunungan yang dibagikan kepada masyarakat semakin bertambah setiap tahunnya. "Awalnya cuma tujuh gunungan, kemudian tahun berikutnya delapan gunungan, dan tahun ini ada 10 gunungan yang kita bagikan. Itu semua disesuaikan dengan kemampuan warga," ungkapnya.  

Sigit bertekad menjadikan kegiatan Grebeg Maulud sebagai tradisi rutin tahunan bagi warga Kampung Rangkah. "Saya sudah kirim surat ke Disbudpar Pemkot Surabaya untuk menjadikan tradisi ini sebagai agenda budaya rutin setiap tahun. Sebab di Kota Surabaya, tradisi Grebeg Maulud dengan jumlah peserta dan penonton terbanyak sejauh ini adanya cuma di Kampung Rangkah," tuturnya. (*)

Pewarta: Hanif N

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016