Kediri (Antara) - Menikmati waktu liburan bersama keluarga tercinta tentunya menjadi pilihan yang sangat menarik. Liburan bisa dilakukan di berbagai tempat. Salah satunya ke kebun anggrek.

Di Kediri, terdapat sebuah destinasi wisata baru, kampung anggrek. Lokasinya berada Desa Sempu, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, tidak jauh dari wisata Gunung Kelud (1.731 meter di atas permukaan laut).

Menuju kampung anggrek, pengunjung dianjurkan menggunakan kendaraan pribadi, sebab lokasinya masuk ke perkebunan. Jalur menuju tempat itu juga sudah beraspal hotmix dan dipenuhi dengan pohon sengon di kanan dan kiri jalan.

Masuk ke wisata kampung anggrek, pengunjung diharuskan membayar biaya masuk sebesar Rp4.000 plus dengan parkir kendaraan. Untuk sepeda motor, parkirnya Rp3.000 yang dibayar sekaligus.

Begitu sampai di halaman depan, pengunjung disambut dengan tatanan aneka bunga serta kebun nanas. Kebun itu ditata dengan apik, sehingga pengunjung sangat nyaman.

Di sekitar kebun, juga terdapat beragam hiasan. Salah satunya dari jagung yang dibentuk menyerupai hewan gorila. Selain itu, juga terdapat aneka gambar lainnya.

Menuju area kebun anggrek, pengunjung bisa ke selter sebelah barat. Di sisi kanan dan kiri menuju kebun, terdapat kolam ikan yang berisi aneka ragam jenis ikan. Pengunjung pun bisa leluasa memberi pakan, yang bisa dibeli di bagian kasir.

Di area kebun anggrek, aneka ragam jenis anggrek dipajang. Misalnya, anggrek dendrobium, bulan, cattleya, vanda. Selain itu, juga terdapat anggrek langka, salah satunya anggrek hitam.

Pengunjung bisa puas menikmati keindahan bunga anggrek yang dipajang untuk umum tersebut. Namun, pengunjung dilarang berfoto dengan mengangkat pot bunga, kecuali membelinya. Selain untuk pajangan, anggrek-anggrek di etalase itu juga dijual.

Di kawasan tersebut, juga terdapat ruangan khusus untuk penelitian. Terdapat laboratorium untuk memperbanyak anggrek dengan sistem kultur jaringan. Dengan sistem itu, bisa menghasilkan bibit lebih banyak. Kapasitas di laboratorium itu mencapai 1 juta bunga per tahun. 

Direktur Kampung Anggrek Kediri Zainudin mengatakan stok di laboratorium saat ini lebih dari 30 ribu. Namun, stok itu masih untuk memenuhi pasar domestik, terutama di Jatim. Setiap bulan setidaknya hingga 10 ribu bunga dikirim ke berbagai daerah. 

"Kalau stok di laboratorium lebih dari 30 ribu. Nanti 2017, akan ada varian baru yang dihasilkan dan bisa dijual ke masyarakat," ungkapnya.

Menurut dia, pasar bunga anggrek sangat luas. Permintaan bunga juga terus tinggi setiap waktu. Namun, saat ini masih terkendala di pengembangannya. Untuk itu, pihaknya menargetkan terus memperbanyak produksi bunga, sehingga bisa mencukupi kebutuhan.

Ia pun berharap, Indonesia bisa menekan impor bunga anggrek. Kualitas bunga ini di Indonesia tidak kalah dengan bunga impor. Terlebih lagi, bibit bunga anggrek di luar negeri tersebut ternyata juga dari Indonesia, dan dikembangkan lalu dikirim kembali ke Indonesia.

Harga anggrek yang dijual juga beragam. Jenis dendrobium harganya nisbi terjangkau antara Rp35-55 ribu per bunga, jenis anggrek bulan antara Rp70-Rp120 ribu per bunga. Untuk harga anggrek hitam nisbi mahal, antara Rp200 ribu hingga 1,5 juta per bunga.

Capai menikmati keindahan bunga anggrek, dengan aneka warna dan bentuknya, pengunjung bisa istirahat. Di lokasi wisata terdapat banyak saung yang terbuat dari bambu. 

Saat lapar pun tidak menjadi masalah. Di tempat wisata juga disediakan kafe dengan beragam menunya. Pengunjung bisa menikmati makanan dan minuman dengan harga yang cukup terjangkau. 

Nana, salah seorang pengunjung mengaku sengaja datang berwisata. Ia ingin liburan sekaligus mencari bunga anggrek. Menurut dia, bunga ini cantik-cantik, terlebih lagi, banyak ragam warna bunga yang ada di kebun.

"Bunganya cantik-cantik warnanya. Soal harga, karena memang anggrek bunga mahal dan perawatannya sulit, jadi sesuai dengan bunganya," ujarnya. (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016