Jember (Antara Jatim) - Mobil listrik buatan mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Jember (Unej) yang meraih juara Kompetisi Mobil Listrik Indonesia ke-8 kategori uji efisiensi akan melaju ke kompetisi tingkat Asia yakni Shell Eco Maraton (SEM) 2017 yang digelar di Singapura pada 16-19 Maret 2017.

"Persiapan pembuatan mobil sudah dilakukan dan dirancang, namun riset pembuatan mobil listrik hemat energi itu masih berjalan terus hingga kini," kata salah seorang tim mobil listrik Novarifal Tryan di halaman Kantor Rektorat Kampus Unej, Jawa Timur, Jumat. 

Menurut dia, timnya sudah mempersiapkan sejak lama untuk mengikuti kompetisi mobil listrik tingkat Asia tersebut yang diselenggarakan setiap tahun karena dalam SEM 2017 ada dua kategori yang dilombakan yakni prototype dan urbanconcept.

"Setiap tim mahasiswa dapat membangun satu atau dua tipe kendaraan (mobil, motor atau trike) yakni prototype, kendaraan masa depan dan sangat aerodinamis dan urbanconcept, kendaraan sangat ekonomis dan inovatif yang menyerupai kendaraan masa kini," katanya.

Ia mengatakan kendaraan tersebut harus melewati uji inspeksi teknis sebelum diizinkan masuk ke dalam trek untuk melihat seberapa jauh kendaraan mereka meluncur dengan konsumsi energi yang seminimal mungkin.

"Kami akan ikut kategori prototype. Sejauh ini proses pembuatan dan riset mobil listrik hemat energi itu sudah berjalan 35 persen karena riset yang dilakukan untuk mendapatkan mobil inovasi yang sangat irit itu membutuhkan waktu sekitar 1-2 tahun," kata rekan tim mobil listrik lainnya M. Khabibi.

Ia berharap kemenangan tim "Tikus Teknik" (Titen) Fakultas Teknik Unej dalam Kompetisi Mobil Listrik Indonesia ke-8 dapat menjadi pelajaran yang sangat berharga untuk kompetisi tingkat Asia karena persaingan tidak hanya dari Indonesia saja.

"Banyak mahasiswa dan pelajar dari berbagai negara yang ikut kompetisi Shell Eco Maraton setiap tahunnya, sehingga persaingannya cukup ketat dan  bahkan jumlah tim bisa mencapai lebih dari 100 tim dari berbagai negara di Asia," katanya.

SEM Asia 2017 juga akan memperkenalkan "Regional Driver’s Championship" dan tim terbaik dari Asia akan bersaing untuk memperebutkan tempat di Drivers’ World Championship (DWC) yang digelar di London pada 2017 yang  merupakan ajang balap mobil untuk melihat siapa yang mengemudi paling efisien.  

Untuk itu, lanjut dia, tim Unej akan mempersiapkan sebaik mungkin untuk melaju ke kompetisi SEM 2017 dengan melakukan uji coba dan riset semaksimal mungkin, agar mendapatkan mobil listrik yang paling irit dengan menggunakan strategi tertentu.

"Dalam jangka pendek, kami ingin mengikuti berbagai lomba mobil listrik tingkat nasional dan internasional, namun dalam jangka panjang harapan ke depan bisa memproduksi mobil buatan mahasiswa Fakultas Teknik Unej secara massal," ujarnya menambahkan.
 
Sementara itu, dalam Kompetisi Mobil Listrik Indonesia ke-8 yang diselenggarakan oleh Politeknik Bandung pada 18-20 November 2016, ada dua tim yang menyabet juara yakni Tim NG2 Titen menjadi juara 1 dalam kategori uji efisiensi dan Tim Titen GX8 menjadi juara 2 kategori uji efisiensi dan Juara 3 kategori lintasan zig-zag (slalom).(*)

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016