Tulungagung (Antara Jatim) - Puluhan aktivis dan pegiat "human immunodeficiency virus/acquired immune deficiency syndrome" (HIV/AIDS) Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Kamis menggelar aksi simpati memperingati Hari AIDS se-dunia dengan mengampanyekan antinarkoba dan antiseks bebas.
Antara di Tulungagung melaporkan, aksi yang awalnya terkosnetrasi di markas Komando Distrik Militer (Kodim) 0807 kemudian menyebar ke beberapa jalan protokol Kota Tulungagung.
Dari tepi jalan protokol itu, para aktivis lalu membagikan aneka poster, leaflet serta buku panduan pemeriksaan kesehatan penyakit infeksi menular seksual (IMS) kepada para pengguna jalan, baik pengendara mobil, sepeda motor, sepeda hingga pejalan kaki.
Aksi mereka menarik perhatian warga karena melibatkan penggiat HIV/AIDS dari kelompok LGBT (lesbian, gay, biseksual dan transgender) yang memakai pakaian dan dandanan menyolok.
"Aksi simpati dalam rangka memperingati hari AIDS se-dunia ini bertujuan memberikan layanan pada masyarakat yang berisiko tinggi tertular atau terinfeksi HIV/AIDS," kata pengelola program Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Tulungagung Ifada Nur Rokhmaniah.
Ifada menuturkan, dalam kurun waktu 10 tahun terakhir tercatat sebanyak 1.512 temuan kasus HIV/AIDS di Tulungagung.
Dari jumlah itu, kata dia, sebanyak 312 ODHA (orang dengan HIV/AIDS) dinyatakan telah meninggal dunia.
Sementara, lanjut Ifada, yang mengidap mayoritas dari kalangan tenaga nonprofesional atau karyawan sebanyak 479 orang.
"Dari total temua kasus HIV/AIDS. Sekitar 98 persen faktor risiko penularan HIV/AIDS dari jalur transmisi seksual," ujarnya.
Ifada menambahkan, virus HIV/AIDS tidak hanya menjakiti pada golongan usia dewasa, namun juga anak-anak.
"Baru-baru ini ditemukan ada sebanyak 18 anak terinfeksi virus mematikan ini yang berasal dari orang tuanya," katanya.
Lanjut Ifada, meski Kabupaten Tulungagung menduduki lima besar di Jawa Timur namun kesadaran warga untuk memeriksakan diri apakah telah terinfeksi virus HIV juga semakin tinggi.
"Diharapkan dengan tingginya kesadaran masyarakat untuk memeriksakan diri dapat meminimalisir penyebaran HIV/AIDS di Tulungagung," ujarnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016
Antara di Tulungagung melaporkan, aksi yang awalnya terkosnetrasi di markas Komando Distrik Militer (Kodim) 0807 kemudian menyebar ke beberapa jalan protokol Kota Tulungagung.
Dari tepi jalan protokol itu, para aktivis lalu membagikan aneka poster, leaflet serta buku panduan pemeriksaan kesehatan penyakit infeksi menular seksual (IMS) kepada para pengguna jalan, baik pengendara mobil, sepeda motor, sepeda hingga pejalan kaki.
Aksi mereka menarik perhatian warga karena melibatkan penggiat HIV/AIDS dari kelompok LGBT (lesbian, gay, biseksual dan transgender) yang memakai pakaian dan dandanan menyolok.
"Aksi simpati dalam rangka memperingati hari AIDS se-dunia ini bertujuan memberikan layanan pada masyarakat yang berisiko tinggi tertular atau terinfeksi HIV/AIDS," kata pengelola program Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Tulungagung Ifada Nur Rokhmaniah.
Ifada menuturkan, dalam kurun waktu 10 tahun terakhir tercatat sebanyak 1.512 temuan kasus HIV/AIDS di Tulungagung.
Dari jumlah itu, kata dia, sebanyak 312 ODHA (orang dengan HIV/AIDS) dinyatakan telah meninggal dunia.
Sementara, lanjut Ifada, yang mengidap mayoritas dari kalangan tenaga nonprofesional atau karyawan sebanyak 479 orang.
"Dari total temua kasus HIV/AIDS. Sekitar 98 persen faktor risiko penularan HIV/AIDS dari jalur transmisi seksual," ujarnya.
Ifada menambahkan, virus HIV/AIDS tidak hanya menjakiti pada golongan usia dewasa, namun juga anak-anak.
"Baru-baru ini ditemukan ada sebanyak 18 anak terinfeksi virus mematikan ini yang berasal dari orang tuanya," katanya.
Lanjut Ifada, meski Kabupaten Tulungagung menduduki lima besar di Jawa Timur namun kesadaran warga untuk memeriksakan diri apakah telah terinfeksi virus HIV juga semakin tinggi.
"Diharapkan dengan tingginya kesadaran masyarakat untuk memeriksakan diri dapat meminimalisir penyebaran HIV/AIDS di Tulungagung," ujarnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016