Surabaya, (Antara Jatim) - Jumlah pelanggan listrik bersubsidi atau pelanggan 900 Volt Ampere (VA) di wilayah Jawa Timur akan tersisa sebanyak 497 ribu, dari total awalnya 3,8 juta pelanggan karena adanya aturan penyesuaian tarif sesuai keputusan pemerintah.
     
Manager Komunikasi dan Bina Lingkungan PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Pinto Raharjo di Surabaya, Selasa, mengatakan jumlah itu sudah sesuai, dan diperoleh dari Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) yang selama ini melakukan pendataan di berbagai wilayah Jatim.

"Jadi, sekitar 3,3 juta lebih pelanggan 900 VA akan menyesuaikan tarif listrik secara bertahap menuju tarif keekonomisan, dan dimulai Januari 2017 mendatang, sebab kami harus sesuaikan dengan data tersebut, kalau tidak siapa yang nanggung," katanya.

Ia mengatakan, untuk pelanggan yang masih tetap mendapatkan subsidi, tarif listrik yang berlaku masih sebesar Rp605 per kilo watt hour (kwh), sedangkan sisanya 3,3 juta lebih akan menyesuaikan yakni sebesar Rp1.352 per kwh.

"Ini tidak kami terapkan secara langsung melainkan bertahap, yakni pada Januari 2017 akan naik sebesar 32 persen dulu dari selisih antara tarif keekonomisan dengan tarif subsidi," katanya.

Kemudian, kata Pinto, pada Maret 2017 akan kembali dinaikkan sebesar 32 persen, lalu pada Mei 2017 akan dinaikkan kembali sebesar 36 persen.

"Sehingga pada Juni 2017, sebanyak 3,3 juta lebih pelanggan itu akan mengikuti tarif adjustment yang berlaku saat ini sebesar Rp1.459 per kwh," katanya.

Pinto menjelaskan, tarif adjustment yang berlaku itu sesuai dengan Peraturan Menteri ESDM No 028/2016 Tentang tarif tenaga listrik.

Sementara itu, Pinto mengaku jumlah 497 ribu pelanggan yang masih disubsidi tersebut tidak kaku, namun PLN Jatim masih bisa menambah sesuai dengan adanya keluhan di pos-pos pengaduan setiap kelurahan.

"Masyarakat merasa perlu mendapatkan subsidi harus melengkapi data-data yang dibutuhkan untuk mendukung bahwa mereka memang perlu disubsidi. Karena, bisa jadi dulu pelanggan itu kaya, namun mendadak jatuh miskin, itu semua butuh disubsidi. Nanti, kita akan ajukan kembali ke TNP2K untuk diperbaiki," katanya.(*)

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016