Jember (Antara Jatim) - Kepala Bidang Rehabilitasi Dinas Sosial Kabupaten Jember Bambang Rudianto mengatakan peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI) yang dipusatkan di Kabupaten Jember merupakan momentum untuk mewujudkan kabupaten setempat sebagai kota layak inklusi. 

"Peringatan HDI itu sebagai bagian dari upaya memberdayakan para penyandang disabilitas di Indonesia, khususnya di Kabupaten Jember dan sekitarnya," katanya di Jember, Rabu.

Menurutnya peringatan tersebut juga diharapkan mampu memberikan pemahaman inklusifitas yang dimaknai sebagai kebersamaan dan mampu memberikan harapan kedepan bagi penyandang disabilitas untuk mengakses segala kebutuhan baik di bidang pendidikan, kesehatan, dan akses sarana fisik lainnya.

"Para penyandang disabilitas diharapkan menjadi mandiri dan keberadaan mereka berdampingan dengan masyarakat sekitarnya, sehingga tidak ada lagi stigma yang menjauhkan penyandang disabilitas dari masyarakat," tuturnya.

Ia mengatakan peringatan HDI di Kabupaten Jember menjadi titik tolak membangun inklusi Indonesia lebih baik ke depan, sehingga Jember pun harus mampu menunjukkan diri sebagai kabupaten inklusi.

"Kami berharap Jember bisa menjadi miniatur kota inklusi, bagaimana budaya pandhalungan akan berproses ke arah sana," katanya.

Sementara Koordinator Panitia Peringatan HDI dari Lembaga Swadaya Masyarakat Sentra Advokasi, Perempuan, Difabel, dan Anak (SAPDA) Pedro Indharto mengatakan rangkaian kegiatan peringatan Hari Disabilitas Internasional di Kabupaten Jember sudah dimulai sejak 8 November 2016.

"Acara HDI diawali dengan Workshop Mainstreaming Disabilitas yang digelar di kecamatan dampingan SAPDA yakni di Kecamatan Ambulu dan Arjasa pada 8 November 2016, kemudian Workshop Media pada 16-17 November 2016, dan Workshop Mainstreaming Disabilitas yang diikuti oleh mahasiswa pada 19 November 2016," tuturnya.

Puncak acara HDI di Jember akan dipusatkan di alun-alun Jember dengan beragam kegiatan mulai dari pameran, jambore motor roda tiga, berbagai lomba disabilitas, dan jalan santai, serta pertunjukkan musik penyandang disabilitas pada 2-3 November 2016.

"Kegiatan tersebut diikuti sebanyak 4000 orang yang bertujuan untuk mengenalkan tentang isu disabilitas yang merupakan keragaman budaya masyarakat Indonesia dan mewujudkan Kabupaten Jember sebagai kabupaten inklusi dan ramah disabilitas," ujarnya menambahkan.(*)

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016