Blitar (Antara Jatim) - Warga dibantu aparat TNI Blitar, Jawa Timur gotong royong membersihkan rumah yang rusak akibat tertimpa pohon ambruk dalam musibah angin puting beliung.

"Ini tadi pembersihan rumah. Kami dibantu dengan TNI," kata Mujito (70), warga Desa Bagelanan, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar, Selasa.

Ia mengatakan saat kejadian musibah angin puting beliung pada Senin (14/11), sedang bersantai di teras rumah dengan adiknya. Angin datang dengan kencang dari arah barat dan langsung menumbangkan pohon yang tumbuh di belakang rumah. Pohon itu ambruk dan menimpa rumah, hingga rusak berat. 

Mujito mengaku tidak dapat menyelamatkan diri setelah rumahnya ambruk tertimpa pohon tersebut. Ia justru ditolong oleh tetanggnya. Bagian kepalanya terluka akibat kejadian itu. 

Hal yang sama juga terjadi pada adiknya, Paesah (65), yang saat itu juga di teras bersamanya. Bahkan, luka yang diderita oleh adiknya lebih parah. Hampir sekujur tubuhnya memar dan terdapat darah yang mengering akibat luka tersebut.

Kakak beradik itu juga langsung mendapatkan perawatan karena luka yang dideritanya. Saat ini, mereka dalam pemulihan. Namun, mereka belum bisa terlalu banyak bergerak, termasuk memperbaiki rumahnya yang rusak diterjang angin puting beliung.

Sejumlah warga dengan TNI masih gotong royong membersihkan rumah warga dari sisa reruntuhan bangunan serta beragam pohon tumbang. Selain itu, BPBD Kabupaten Blitar juga membantu warga.

BPBD pun juga memberikan bantuan pada warga yang mengalami bencana. Bantuan berupa bahan pokok itu diberikan, sebagai upaya meringankan beban warga yang terkena musibah angin puting beliung.

Sementara itu, Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar Ganef Rahmawanto mengatakan bencana angin puting beliung itu terjadi di dua daerah wilayah Kabupaten Blitar, yaitu Kecamatan Nglegok serta Srengat.

Selain rumah warga yang rusak, angin puting beliung itu juga mengakibatkan pohon tumbang. Bahkan, jalur yang menghubungkan Blitar-Kediri rusak diterjang angin itu. 

"Rumah di Srengat ada dua yang rusak, di Nglegok ada tujuh, dimana dua rusak berat dan lainnya sedang. Kami pun juga sudah melakukan pembersihan pohon tumbang, termasuk di jalan raya, karena menutup akses jalan," katanya. 

Ia meminta warga berhati-hati, ketika hujan datang, terlebih lagi disertai dengan hujan. Warga diimbau tidak dekat dengan bangunan, terutama yang sudah rapuh, serta istirahat dulu saat masih perjalanan. Hal itu dilakukan, guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya korban terluka maupun korban jiwa. (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016