Trenggalek (Antara Jatim) - Walikota terbaik Filipina, Hon Stephany Uy-Tan, Sabtu,  mengunjungi Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur guna berbagi ilmu serta pengalamannya dalam mengembangkan kemampuan dan kapasitas daerahnya sehingga memiliki daya saing tinggi.
    
Tidak sendiri, Walikota Catbalongan, Filipina itu tiba di Kabupaten Trenggalek sejak pagi dengan didampingi sejumlah anggota Asosiasi Pemerintah Daerah se-Asia-Pasifik (UCLG Aspac) serta Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi).
    
Begitu datang, Hon Stephany Uy-Tan bersama rombongan langsung disambut Bupati Trenggalek Emil Elestianto Dardak dan istri Arumi Bachsin serta jajaran forum pimpinan daerah serta pejabat SKPD (satuan kerja perangkat daerah) setempat.
    
"Kunjungan walikota terbaik Filipina ini kami manfaatkan untuk belajar tata kelola pengembangan perekonomian lokal yang dikemas dalam bentuk seminar," kata Bupati Emil Elestianto Dardak usai seminar.
    
Ia mengatakan, peserta seminar dengan narasumber utama Walikota Catbalogan, Filipina, Hon Stephany Uy-Tan itu tidak hanya diikuti jajaran Pemda Trenggalek.
    
Sejumlah kepala daerah sekitar seperti Kabupaten Blitar, Tulungagung, Kediri, Ponorogo, serta Pacitan juga tampak hadir mengikuti rangkaian acara yang digelar di Pendopo Kabupaten Trenggalek sejak Sabtu pagi sekitar pukul 08.00 WIB.
    
Emil mengatakan, kedatangan Walikota Stephany itu sekaligus sebagai sarana mempererat kerjasama internasional antara Kabupaten Trenggalek dengan Catbalogan, serta Negara Filipina.
    
Ia menjelaskan, Walikota Hon Stephany Uy-Tan yang baru berusia 33 tahun tersebut memiliki prestasi mumpuni dalam hal membangun daerahnya.
    
Kota Catbalongan sebelum dijabat Stephany hanya memiliki daya saing di urutan 106 dari total 121 kota di negeri berbahasa nasional Tagalog tersebut.
    
Namun sejak dijabat Stephany, lanjut Emil, daya saing Kota Catbalongan melesat menjadi nomor 46, berada di jajaran kota metro di Filipina.
    
"Ilmu itulah yang coba kita adopsi di Trenggalek, karena Catbalogan sendiri karakter wilayahnya hampir sama dengan di sini, ada gunung, ada laut dan sering mengalami bencana juga," ujarnya.
    
Sebelum berbagai pengalaman kepada ratusan peserta, Walikota Stephany terlebih dulu meninjau sejumlah produk kerajinan batik khas Trenggalek.
    
Stephany yang pernah menjadi kepala desa di usia 23 tahun itu sempat mencoba untuk membatik.
    
Stephany Uy-Tan mengatakan, mengubah wilayah yang tadinya memiliki daya saing rendah menjadi kota yang diperhitungkan, membutuhkan perjuangan yang ekstra.
    
Ia mengaku salah satu caranya yakni dengan menciptakan sistem pemerintahan yang bersih dan kredibel.
    
"Di kota saya untuk pengajuan perijinan penanaman modal hanya cukup mudah dan hanya membutuhkan waktu satu hari, dengan melalui tiga langkah dan sistem sudah online semuanya," kata Walikota Catbalongan, Filipina, Stephany Uy-Tan.
    
Selain itu, untuk menunjang iklim investasi, pemerintah daerah juga memberikan kepastian hukum terhadap unit usaha yang beroperasi di wilayahnya. Pemerintahnya mengandeng pihak kepolisian untuk menertibkan usaha yang tidak memiliki perijinan lengkap.
    
Stephany mengatakan, seluruh transaksi pemerintah di daerahnya telah dikomputerisasi dan disesuaikan dengan aturan perundang-undangan yang ada. Sehingga pengelolaan keuangan darah lebih transparan dan memiliki implementasi hukum yang ketat.
    
"Jangan salah, kinerja yang prima itu tidak harus dengan biaya tinggi, tapi niat dan konsistensi, karena anggaran daerah kami hanya sedikit sekali dan separonya sudah tersedot untuk gaji pegawai," ujarnya.(*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016