Bondowoso (Antara Jatim) - Seorang dokter spesialis di RSUD Koesnadi Bondowoso, Jawa Timur, mengemukakan bahwa pengunduran diri dokter spesialis di rumah sakit milik Pemkab setempat kini bertambah menjadi 22 orang pasca-tiga dokter sebelumnya beberapa lalu mengundurkan diri karena manajemen yang kurang bagus.

"Sebelumnya saya bersama dua dokter spesialis lainnya sudah mengundurkan terlebih dahulu. Saat ini 22 dokter spesialis lainnya juga turut akan mengundurkan diri dan pada hari hari Senin (7/11) semua dokter tersebut akan menyerahkan surat pengunduran dirinya secara resmi," kata Dokter Spesialis RSUD Koesnadi Bondowoso dr. Yus Priyatna di Bondowoso, Sabtu.

Pengunduran diri puluhan dokter itu, lanjut dia, dilakukan setelah dirinya bersama dua dokter spesialis lainnya mengundurkan diri lebih awal, sehingga memicu aksi solidaritas dari dokter spesialis lain sebagai bentuk protes terhadap manajemen rumah sakit yang tidak peduli terhadap kebutuhan dokter.

Salah satu bentuk protes pengunduran diri para dokter spesialis, kata dia, diantaranya manajemen rumah sakit kurang peduli terhadap lampu penerangan di ruang operasi, sehingga ketika listrik padam dokter menggunakan lampu senter telepon seluler.

"Tidak hanya itu, di eternet atau plafon ruang poli atapnya ambrol saat dokter sedang menangani pasien dan bahkan juga di ruang salah satu dokter plafonnya juga ambrol," ucapnya.

Menurut Priyatna, dirinya bersama 21 dokter spesialis lainnya sudah sepakat untuk mengundurkan diri secara bersama-sama pada Senin pekan depan dan surat pengunduran diri itu akan diberikan kepada Direktur RSUD Koesnadi dan Dinas Kesehatan Bonowoso.

"Pengunduran diri para dokter ini juga merupakan bentuk protes terhadap pengelolaan manajemen rumah sakit yang dianggap sudah tidak sejalan dengan pemikiran para dokter ataupun semua komponen di RSUD Koesnadi. Sedangkan pemerintah daerah seakan tidak merespon terhadap keinginan para dokter.

Ia mengatakan pada dua minggi lalu telah diundang oleh Bupati Amin Said Husni ke pendopo. Dan meminta agar Diektur RSUD Koesnadi Bondowoso segera diganti karena sudah tidak sesuai dengan pemikiran para dokter.

"Bupati berjanji akan segera menindaklanjuti, akan tetapi setelah dua minggu ditunggu belum juga meresponnya dan akhirnya kami (semua dokter) memilih mengundurkan diri rame-rame," katanya menjelaskan.

Ia menambahkan, banyak hal yang menjadi alasan para dokter mengundurkan diri, diantaranya tidak  adanya transparansi Direktur RSUD dalam pengelolaan manajemen rumah sakit serta cara direktur memperlakukan tenaga medis sangat tidak layak.

Berikut 22 dokter spesialis RSUD Koesnadi Bondowoso yang mengundurkan diri diantaranya;

1. dr. Andreas Andrianto, Sp. B (K) Onk
2. dr. Marzuki, Sp. M
3. dr. LP Sri Tresnasih, Sp. A
4. dr. Gede Sumardana, Sp. OG
5. dr. Rini Widyastuti, Sp. THT
6. dr. H. R.Kamilka Taufiq, Sp. S
7. dr. DP. Astiti Sudewi, Sp. Rad
8. dr. Suharto, Sp. PD
9. dr. Sujono Kardis, Sp. KJ
10. dr. Eka Widiyanta, Sp. BM
11. dr. Gunawan Suratmadji, Sp. PD
12. dr. Siti Kharidah, Sp. PA
13. dr. Wahyu Prabowo, Sp. B
14. dr. Rina Setiowati, Sp. Ort., MPH
15. dr. Nurwahyudi, Sp. JP
16. dr. Yus Priyatna, Sp. P
17. dr. Puji Elmiasih, Sp. PK
18. dr. Irma Kurniawati, Sp. KFR
19. dr. Karinda Dwiworo, Sp. OG
20. dr. Rudi Dewantara, Sp. OT
21. dr. Yus Deny, Sp. PD
22. dr. Dian Ika, Sp. AN

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016