Trenggalek (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten Trenggalek, Jawa timur, berencana mengalihfungsikan rumah dinas Camat Panggul yang berarsitektur kuno peninggalan masa kolonial Belanda menjadi ruang publik yang bisa digunakan untuk aktivitas seni-budaya hingga taman baca masyarakat.

"Selain rumah dinas camat, kami juga berencana mengubah alun-alun kecamatan (Panggul) menjadi ruang terbuka hijau yang bisa dinikmati masyarakat," kata Bupati Trenggalek Emil Elestianto Dardak di Trenggalek, Rabu.

Ia menjelaskan ide alih fungsi rumah dinas camat menjadi ruang publik dilatarbelakangi penyediaan fasilitas umum yang memadai dan layak di salah satu kota pesisir di Kabupaten Trenggalek yang berbatasan dengan Kabupaten Pacitan tersebut.

Selain itu, lanjut Emil, keberadaan bangunan tua bersejarah perlu dilestarikan sebagai "heritage" daerah yang bisa dinikmati masyarakat.

Saat ini, bangunan peninggalan Belanda tersebut mulai direvitalisasi dari eksterior hingga interior tanpa mengubah arsitektur asli sebagai ikon bangunan khas kolonial.

"Nanti akan kami konsep menjadi ruang publik dan di dalamnya ada semacam galeri seni, selain itu juga bisa digunakan untuk kegiatan masyarakat lainnya," katanya.

Untuk mendukung revitalisasi, pemerintah daerah juga berencana merevitalisasi alun-alun Kecamatan Panggul menjadi taman bermain dan ruang terbuka hijau.

Emil menilai alun-alun Panggul yang saat ini tidak memiliki fungsi optimal untuk kebutuhan masyarakat.

"Khusus untuk alun-alun akan dilengkapi dengan taman bermain dan fasilitas publik lain, seperti air mancur, taman bermaian, sarana outbond maupun lainnya," kata Emil.

Ia berharap perubahan tersebut berdampak positif dan bisa dinikmati semua masyarakat mulai yang dewasa hingga anak-anak.

Dalam visi pembangunan pemerintahan Emil, Kecamatan Panggul menjadi program prioritas kedua sebagai kota perdagangan setelah kota mairitim di Prigi, Kecamatan Watulimo. (*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016