Kediri (Antara Jatim) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kediri, Jawa Timur, menggelar "Journalist class" sebagai upaya meningkatkan komunikasi serta memberikan pemahaman tentang beragam ilmu baru pada jurnalis.

"Kegiatan ini sebagai upaya untuk meningkatkan kapasitas serta tambahan ilmu dari narasumber yang kompeten," kata Kepala OJK Kediri Slamet Wibowo ditemui dalam kegiatan "Journalist class" di Pacitan, Minggu.

Dalam kegiatan yang berlangsung 29-30 Oktober 2016 tersebut, pihaknya mendatangkan narasumber dari PT Pegadaian Madiun. Ia akan menjelaskan terkait dengan literasi keuangan Indonesia serta beragam produknya. 
     
Selain dari pegadaian, OJK juga memberikan materi terkait dengan perbankan, sehingga jurnalis pun mempunyai beragam ilmu tentang perbankan, transparansinya, maupun laporan baik publikasi, hingga keuangan.
     
Pihaknya berharap, kegiatan ini bisa bermanfaat dan semakin menambah rujukan keilmuan terutama untuk jurnalis. Nantinya, jurnalis bisa lebih memahami terkait dengan lembaga tersebut. 
     
Deputi Bisnis Pegadaian Madiun Dwi Wuryantadi yang hadir dalam acara itu mengungkapkan pegadaian merupakan salah satu perusahaan yang dibawah pengawasan OJK.
     
Ia mengatakan, pegadaian merupakan perusahan BUMN yang membantu program pemerintah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Saat ini, pegadaian bukan hanya sebagai tempat untuk mendapatkan dana secara cepat, tetapi pegadaian sekarang juga menjadi tempat untuk berinvestasi.
     
"Produk pegadaian ini banyak macamnya, yaitu, gadai, mikro, emas dan aneka jasa. Pegadaian ini solusi bagi masyarakat yang memerlukan dan dengan cepat dan aman. Bagi pengusaha mikro dan menengah bisa untuk membiaya usahanya, sedang bagi masyarakat bisa berinvestasi dalam bentuk emas," katanya.  

Ia mengatakan, saat ini secara keseluruhan jumlah pegadaian di Indonesia mencapai 4.600 outlet yang melayani warga yang membutuhkan, baik petani, pedagang, rumah tangga, industri maupun karyawan. Mereka yang datang pun juga dari beragam usia dan jenis kelamin, namun yang terbanyak adalah perempuan. 

Pihaknya pun mengatakan pegadaian yang ada saat ini bukan hanya konvensional melainkan juga ada syariah. Hal itu juga menyesuikan dengan permintaan masyarakat. 
     
Beragam program, kata dia, dilakukan termasuk di aneka jasa. Di program ini, pegadaian juga melayani transaksi jasa remintasi atau kiriman uang dari TKI, payment poin, hingga layanan talangan haji. Program layanan haji ini termasuk baru, dan pegadaian pun optimistis bisa mendapatkan nasabah yang cukup banyak dengan program itu.
    
Peserta kegiatan "Journalist class" itu terlihat antusias. Mereka mengaku senang bisa ikut acara ini, sebab memberikan pengetahuan baru dan lebih mendalam tentang banyak materi. (*)
     

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016