Surabaya (Antara Jatim) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menganggap penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Jawa Timur selama ini salah sasaran. Hal itu diungkapkan dalam FGD Jurnalis Surabaya "Strategi Penyaluran KUR di Jatim yang Tepat Sasaran"

"KUR selama ini salah sasaran. Harusnya para pengusaha yang baru yang diberikan, bukan pengusaha lama yang usahanya sudah jalan," kata Triyogo Laskito, Deputi Gubernur Bidang Pengawasan OJK, di AMG Tower Surabaya, Selasa.  

Dia mengatakan KUR bisa berhasil hanya kalau ban punya Standar Operasional Prosedur ((SOP) yang jelas. Selain itu, permohonan haruslah tepat, serta pengembalian harus tepat waktu.
"selama ini pengusaha suka "bandel" dalam urusan pengembalian modal," jelasnya.

Dia menjelaskan, dari sisi administrasi kredit, bank juga tidak membuat analisa yang rinci. permasalahan lainnya seperti pengusaha yang sakit. Hal tersebut kadang kala yang membuat macet.

"Yang dilakukan OJK adalah mengecek untuk memastkan bahwa bank sudah menerapkan manajemen yang baik. sudah melalui evaluasi terhadap penyaluran KUR," tandasnya.

Triyogo melanjutkan, OJK juga mengecek apakah klaim yang diajukan sudah melalui ketentuan yang berlaku. Dirinya mengemukakan, OJK membuat program yang mendukung keberhasilan KUR, salah satu contohnya yakni mengedukasi masyrakat.

"Berapa kali kita melakukan event untuk mengenalkan produk-produk kita dan kita undang lembaga keungan untuk memamerkan produk mereka, khusunya untuk yang mikro. Waktu saya di solo saya rutin melakukan hal itu, ada namanya acara edukasi dan literasi," paparnya.

Triyogo mengatakan, edukasi dan literasi itu berangkat dari survey tahun 2013 yang menyebutkan bahwa orang yang paham dengan perbankan atau lembaga keungan itu hanya sekitar 20 persen. Dari yang tahu itu, lanjutnya,  yang menggunakan baru 50 persen.

"Jadi sisanya itu sama sekali tidak tahu. Mungkin mereka menggunakan jasa-jasa dari di luar keuangan, seperti bank "titil"," kata dia.

Dia menyatakan, tugas OJK memang untuk meningkatkan literasi dan juga menjadi tugas pelaku usaha. Selain OJK, unsur-unsur dari perbankan dan asuransi juga turut serta memberikan edukasi dan literasi.

"Kita pinjamkan mobil. Silakan digunakan sesuai jadwal yang sudah dibuat oleh masing-masing, gunakan semaksimal mungkin fasilitas yang ada dari OJK itu untuk mengedukasi masyarakat," imbuhnya.

Selain itu, OJK juga mengimpun lembaga keuangan lain untuk membuat satu forum komunikasi lembaga keuangan daerah yang kegiatannya ya seputar edukasi, literasi dan sebagainya.

"Karena selain masyrakat lebih paham juga yang akan mendapatkan hasil dari itu juga teman-teman lembaga keuangan," pungkasnya.

Selain OJK, acara Forum Diskusi Jurnalis Surabaya juga menghadirkan Kepala Seksi Pembiayaan Jasa Keuangan Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Timur Sutarto, SE M.Si dan Micro Banking Unit Head Bank Mandiri Jatim, Puguh wijaya. (*)

Pewarta: willy irawan

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016