Bojonegoro (Antara Jatim) - Bupati Bojonegoro Suyoto mengajak para santri di daerahnya bersama-sama memperkuat kompetensi spriritual, sosial, intelektual dan profesional dalam menghadapi era pertarungan ekonomi dan budaya pasar bebas.
    
"Dunia sungguh sedang menanti kiprah mereka (para santri) yang mampu berkarya secara profesional namun memiliki kedalaman spiritual," katanya dalam upacara Hari Santri Nasional di Bojonegoro, Jawa Timur, Sabtu.
    
Selain itu, ia juga meminta para santri bertekad untuk menjadi pemain inti dalam panggung sejarah nasional, bahkan panggung sejarah dunia.
    
"Mari kita benar benar bebaskan diri kita dari belenggu diri yang menghalangi memahami dan memasuki panggung dunia yang lebih luas," tuturnya.
    
Lebih lanjut ia menjelaskan pembangunan berkelanjutan, seperti mengatasi kelaparan, kemiskinan, ketimpangan sosial, mengatasi panas bumi, dan ketidakadilan, hanya dapat diselesaikan para profesional.
    
Para profesional yang memiliki Kesadaran spiritualitas dan berkiprah dalam usaha menciptakan kesejahtaraan untuk sesama.
    
"Inilah kiprah para santri yang ditunggu oleh bangsa dan bahkan umat manusia," ucapnya menegaskan.
    
Menurut dia, sudah sepatutnya para santri bangga, bahwa kiprahnya dalam sejarah merebut kemerdekaan mendapatkan pengakuan dari Pemerintah.
    
"Tanggal 22 Oktober dijadikan sebagai hari nasional. Belum lama juga diselenggarakan pekan olahraga santri," tandasnya.
    
Seorang petugas PMI Kabupaten Bojonegoro Suci Rahayu menambahkan sebanyak 109 santri, di antaranya, sebanyak 31 santri pingsan, harus meningalkan lapangan upacara.
    
"Sakitnya peserta yang meninggalkan lapangan upacara beragam mulai sesak napas, kelelahan juga sakit perut," ucapnya.
    
Penanganan peserta upacara yang sakit itu, menurut dia, dilakukan petugas PMI bersama dengan paramedis Puskesmas Kota.
    
"Setelah menjalani perawatan mereka yang sakit juga pingsan kemudian membaik. Tapi ada empat santri yang terpaksa dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sosodoro Djatikoesoemo, karena mengalami sakit sesak napas," jelas dia. (*)

     



Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016