Tulungagung (Antara Jatim) - Belasan anak berkebutuhan khusus di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur mengikuti program terapi senam yoga untuk melatih kelenturan tubuh, konsentrasi, serta keseimbangan emosi sehingga tercapai ketenangan batin mereka.
    
"Senam yoga membantu melatih anak belajar mencapai keseimbangan tubuh, pikiran, dan jiwa. Itu sasaran terapi yang kami lakukan pada mereka," kata instruktur yoga Elly Wlli di Griya Yoga, Tulungagung (21/10).
    
Ia mengatakan, layanan senam terapi yoga untuk anak berkebutuhan khusus baru dia lakukan sejak dua bulan terakhir.
    
Kendati demikian, kata Elly,  terapi yoga yang dia lakukan berhasil memberi banyak efek perubahan positif bagi perkembangan anak yang rata-rata memiliki masalah keterbelakangan mental (down syndrome), autis, ataupun "attention deficit hyperactivity disorder" (ADHD) atau gangguan konsentrasi.
    
Elly menambahkan, anak berkebutuhan khusus peserta senam yoga akan berubah tahap demi tahap, hingga mereka berkembang menjadi lebih baik.
    
"Kami lakukan pendekatan terapi dengan terlebih dulu memahami mereka, berempati penuh cinta dalam kehidupan sehari hari sehingga membawa perkembangan yg baik," ujarnya.
    
Menurut Elly, anak berkebutuhan khusus biasanya tidak suka melakukan kegiatan denga paksaan. Mereka juga sama seperti kita, ada ego, katanya.
    
"Metode yang disampaikan lebih dengan ketulusan dan cinta, dan menyetarakan diri dengan mereka. Kontak mata dan isyarat dalam berkomunikasi akan membawa mereka masuk ke dalam 'sequence' lengkap latihan," kata Elly.
    
Elly Welli mengatakan, dalam yoga untuk anak berkebutuhan khusus dirinya memilih teknik pelatihan postur (gerakan) simpel dan disesuaikan dengan kemampuan anak bersangkutan.
    
Sebab, kata dia, tidak semua anak tersebut mempunyai kemampuan yang sama.
    
"Kami memasukkan muatan-muatan bermain juga dengan mendongeng untuk menciptakan suasana yang rilek dan lebih ceria bahagia agar anak tidak bosan," katanya.
    
Elly menjelaskan, ada 10 hingga 12 yang mengikuti yoga ini. Bahkan, mereka memiliki kebutuhan khusus yang berbeda-beda," katanya.
    
Dikonfirmasi terpisah, salah satu orang tua anak berkebutuhan khusus, Siti Setyorini mengatakan pihaknya baru bergabung di "yoga special class" di Griya Yoga sejak dua bulan yang lalu.
    
"Putri kami yang mengalami down syndrome sejak mengikuti senam terapi  ini juga terlihat lebih rilek. Tidak seperti sebelumnya yang jika malam selalu merancau tidak karuan dan selalu gelisah. Sekarang sudah jauh lebih tenang," kata Rini.(*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016