Jember (Antara Jatim) - Sebanyak 5.000 santri dari berbagai pondok pesantren mengikuti kegiatan kemah Hari Santri Nasional (HSN) di Lapangan Kecamatan Bangsalsari, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Jumat.

"Kegiatan kemah ini diharapkan menjadi momentum kebangkitan santri untuk lebih berkiprah bagi bangsa dan negara," kata Ketua DPRD Jawa Timur Halim Iskandar saat membuka kegiatan Kemah HSN di Jember. 

Ia  mengapresiasi PCNU Jember, khususnya TPQ Ma’arif NU yang berhasil menyelenggarakan kemah santri yang digelar di Lapangan Kecamatan Bangsalsari, sehingga antusias santri untuk mengkuti kegiatan tersebut cukup bagus.

"Kegiatan semacam itu bagus untuk menumbuhkan kebanggaan menjadi santri sejak dini di masyarakat," ucap Halim yang juga anggota Fraksi Kebangkitan Bangsa DPRD Jatim itu.

Ia mengapresiasi Ma’arif NU yang berhasil mengelola TPQ nya dalam satu metodologi pembacaan Al-Quran yang sama yakni menggunakan metode "Allimna" yang merupakan karya dari tokoh-tokoh Jember sendiri. 

"Kegiatan itu dapat mengembangkan pendidikan agama yang tepat untuk generasi muda sejak dini," tuturnya.

Halim juga mengajak warga Nahdliyin untuk menauladani para Ulama dan santri yang turut memperjuangkan kemerdekaan Indonesia karena selama ini peran Ulama dan santri seolah sengaja ditenggelamkan dalam sejarah. 

"Padahal, tanpa adanya peran serta ulama dan santri belum tentu Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya seperti peristiwa 10 November di Surabaya berawal dari dikeluarkan resolusi Jihad oleh KH Hasyim Asy’'ari. Dengan adanya resolusi jihad ini, umat Islam tanpa kenal takut berjuang memerangi penjajah," katanya.

Sementara Ketua GP Ansor Jember Ayub Junaidi mengatakan ada beberapa  kegiatan yang dilakukan dalam momentum Hari Santri Nasional di Jember yakni mulai dari pemberian santunan anak yatim, Kemah Santri dan upacara santri.

"Untuk upacara santri sebenarnya diadakan di masing-masing pondok pesantren di Jember, namun untuk pemusatan kegiatan di Kabupaten Jember akan dilaksanakan di Yayasan Islam Bustanul Ulum Pakusari," ujarnya.

Yang unik dalam upacara santri ini, seluruh peserta akan menggunakan sarung dan berjilbab seperti santri pada umumnya dan puncak kegiatan HSN dilakukan pembacaan sholawat nariyah pada 25 Oktober 2016 di alun-alun kota Jember.(*)

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016