Jember (Antara Jatim) - Badan Standarisasi Nasional (BSN) meresmikan Standar Nasional Indonesia "(SNI) Corner" atau pojok SNI di Perpustakaan Universitas Jember yang merupakan unit SNI di Jawa Timur bagian timur.

Peresmian Pojok SNI tersebut dilakukan oleh Deputi Bidang Informasi dan Pemasyarakatan Standarisasi BSN Eminingsih bersama Rektor Universitas Jember (Unej) M. Hasan yang didampingi Kepala Pusat Informasi dan Dokumentasi Standarisasi BSN Abdurrachman Saleh yang merupakan kerja sama Unej dengan BSN.

"Pojok SNI yang diresmikan di Unej menambah jumlah Pojok SNI di Indonesia menjadi 15 unit, setelah sebelumnya dibuka di Medan, Riau, Palembang, Jakarta, Bogor, Bandung, Semarang, Surabaya, Malang, Samarinda, dan Makassar," kata Deputi Bidang Informasi dan Pemasyarakatan Standarisasi BSN Eminingsih di Kabupaten Jember.

Khusus di Jember, lanjut dia, selain membangun Pojok SNI di Kampus Tegalboto Unej, BSN memiliki kerja sama dengan UPT Lembaga Tembakau - Balai Pengujian Sertifikasi Mutu Barang. 

Menurutnya, pojok SNI berfungsi menjadi tempat sosialisasi dan sumber informasi bagi warga Kampus Unej dan masyarakat Jawa Timur bagian timur terkait segala sesuatu mengenai SNI, dari ukuran baut hingga standarisasi produk makanan.

"Pembukaan SNI Corner menjadi salah satu amanah dari Undang-Undang nomor 20 tahun 2014 mengenai standarisasi dan penilaian kesesuaian produk, dimana setiap produk yang dipasarkan di Indonesia wajib mematuhi SNI," tuturnya.

Ia mengatakan di era persaingan bebas maka standarisasi menjadi kunci berkompetisi dengan produk lain karena tanpa standar yang ketat, maka produk Indonesia sulit masuk ke pasar negara lain.

"Saat ini Indonesia telah meratifikasi berbagai perjanjian dagang yang mensyaratkan standar tertentu bagi setiap produk, sehingga adanya standarisasi produk menjadi hal yang wajib jika kita ingin bersaing dengan negara lain, selain tentunya untuk melindungi konsumen," paparnya.

Pembukaan Pojok SNI di Unej, lanjut dia, diharapkan mampu mendorong kontribusi para pakar di kampus setempat di berbagai bidang, seperti produk tempe yang dikenal sebagai makanan khas Indonesia ternyata juga diproduksi negara lain.

"Perkembangan ini menuntut adanya standar pembuatan tempe yang bisa diterima oleh masyarakat dunia. Nah dalam teknis penentuan standar pembuatan dan produksi tempe tadi, kita butuh pendapat dari para pakar, khususnya dari perguruan tinggi," katanya.

Rektor Universitas Jember Moh. Hasan dalam pidatonya menyambut baik pendirian SNI Corner di kampus setempat karena Unej gencar mendorong sivitas akademikanya, agar mampu mengaplikasikan hasil penelitian menjadi produk yang nyata.

"Unej banyak memiliki produk penelitian yang juga perlu mengikuti aturan SNI, agar bisa diterima oleh pasar. Jadi dengan adanya Pojok SNI diharapkan segenap sivitas akademika bisa memanfaatkan keberadaannya dengan baik," tuturnya.

SNI Corner di Unej melayani konsultasi mengenai SNI, prosedur pengajuan sertifikasi, dan aplikasi SNI, sehingga diharapkan dengan adanya Pojok SNI, maka masyarakat khususnya pelaku usaha di Jatim bagian timur makin mudah mendapatkan informasi mengenai SNI, termasuk penerapannya.(*)
     
     

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016