Malang, (Antara Jatim) - Perusahaan makanan PT Nestle mendorong kepada peternak sapi perah untuk mengoptimalkan kebersihan kandang dalam rangka upaya meningkatkan produksi susu sapi perah yang sedang mereka kelola.

Sustainability Agriculture Development & Procurement Director PT Nestle Indonesia R Wisman Djaja mengatakan, kebersihan kandang merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan produksi susu sapi.

"Kunci untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas susu yang dihasilkan adalah dengan menerapkan praktik-praktik peternakan yang berkelanjutan salah satunya dengan mengoptimalkan kebersihan kandang," katanya saat kegiatan apresiasi peternak 150 tahun Nestle di Malang, Jawa Timur, Sabtu.

Ia mengemukakan, selain menjaga kebersihan kandang upaya lainnya yang harus dilakukan adalah dengan cara memelihara kualitas pakan dan juga bibit dari indukan sapi yang dipelihara itu sendiri.

"Jangan sampai indukan yang diternak tersebut tidak sesuai dengan kaidah-kaidah untuk meningkatkan produktivitas susu sapi," katanya.

Ia mengatakan, saat ini pihaknya telah melibatkan sekitar 27 ribu peternak sapi perah yang ada di Jawa Timur di mana Nestle menyerap sekitar 500 ribu liter susu setiap harinya untuk dikirim ke pabrik.

"Untuk itu, kami akan terus membangun kemitraan dan kualitas susu yang dihasilkan adalah dengan menerapkan praktik-praktik peternakan yang berkelanjutan," katanya.

Ia mengatakan untuk bisa memenuhi tiga aspek peningkatan kualitas susu tersebut,  kata Wisman dibutuhkan peran serta pemerintah untuk membantu kesejahteraan peternak.

"Subsidi untuk membantu renovasi kandang penting dilakukan. Juga penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) juga penting disalurkan pada peternak sapi perah ini. Tidak bisa dilakukan hanya oleh industri harus ada peran serta pemerintah," katanya. 

Salah seorang peternak sapi perah di Dusun Sebaluh Desa Pandesari Kecamatan Pujon Kabupaten Malang, Eko Yuliawan mengatakan, keinginan peternak memang ingin adanya kanaikan harga, namun semua diserahkannya pada mekanisme pasar. 

"Sekarang harga Rp5050 per liter. Masih cukup untuk menutupi  biaya produksi," kata pria yang juga merupakan Ketua Kelompok Peternak dengan membawahi 123 orang. 

Wawan panggilan akrab bapak satu anak itu memiliki lima ekor sapi perah dan lima ekor anakan di mana lima ekor sapi perah, setiap hari mendapatkan 88 liter susu dari dua kali waktu perah pagi dan sore. 

"Hasil 88 liter per hari itu adalah hasil yang sangat bagus di mana satu ekor bisa menghasilkan 16 liter susu dengan penghasilan bersih di atas Rp8 juta lebih per bulan. Produksi ini sangat tinggi karena rata-rata hasil produksi peternak lain hanya mampu menghasilkan delapan hingga 10 liter per ekor," katanya.(*)

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016