Banyuwangi (Antara Jatim) - Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya akan mengirim ratusan mahasiswanya ke Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, dalam rangka melaksanaan program Bimbingan Kesehatan Masyarakat atau BKM.
     
Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Unair Prof. Dr. dr. Soetojo, SpU(K) di Banyuwangi, Sabtu menjelaskan BKM merupakan program yang menerjunkan langsung para mahasiswa untuk membantu masyarakat memecahkan permasahan kesehatannya.
     
"Para mahasiswa itu akan ditempatkan di puskesmas-puskesmas," katanya.
     
Dikatakan Soetojo, alasan memilih Banyuwangi sebagai daerah pelaksanaan program tersebut karena dianggap sebagai daerah yang tepat. Selain situasi daerahnya kondusif, masyarakatnya ramah, juga karena pariwisatanya sudah sangat berkembang.
     
"Kalau dikirim ke sini pasti mereka senang. Selain membantu meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat setempat, mereka bisa menjajal kuliner dan destinasi wisata Banyuwangi yang saat ini sedang menjadi primadona,” katanya.
     
Dia menambahkan, sebelumnya tim FK Unair sudah melakukan survei dan hasilnya, Banyuwangi dianggap memenuhi persyaratan yang telah mereka tetapkan, misalnya, kondisi fisik dan kelengkapan peralatahan medis, serta kualitas penanganan pasien di puskesmas-puskesmas yang  sudah baik.  
     
"Kami mau permisi untuk kerja sama. Alhamdulillah pemerintah daerah menerima dan menanggapi dengan baik. Setelah ini tinggal kita bicarakan detail teknisnya sebelum perjanjian kerja sama kita teken," ujar dia.
     
Setelah kerja sama ini disetujui kedua belah pihak, dia melanjutkan, FK Unair akan mengirimkan ratusan mahasiswanya untuk praktik ke Banyuwangi. Dalam satu tahun akan ada beberapa gelombang, dengan 60 mahasiswa dalam setiap gelombangnya.
     
Mahasiswa-mahasiswa tersebut akan ditempatkan di puskesmas-puskesmas rawat inap yang ada di wilayah pedesaan di Banyuwangi. Mereka akan membantu pengobatan langsung kepada pasien, maupun melakukan kegiatan kesehatan kepada masyarakat, baik yang bersifat preventif maupun promotif.
     
"Kami ingin program ini secepatnya berjalan. Gelombang pertama kita rencanakan pada bulan November 2016. Kami akan sebar mereka di 5-10 puskesmas," kata Soetojo.
     
Sementara itu, Wakil Bupati Banyuwangi Yusuf Widyatmoko menyambut baik maksud kerja sama tersebut. Menurut dia, kerja sama ini akan memberi keuntungan kepada Banyuwangi, yakni dengan masuknya mahasiswa kedokteran ke desa-desa, pelayanan puskesmas diharapkan akan semakin baik.
     
"Selain itu, posyandu-posyandu juga akan semakin hidup," kata Wabup.
     
Mahasiswa kedokteran, lanjut dia, juga bisa membantu puskesmas setempat untuk menyukseskan program-programnya. "Para calon dokter ini bisa membantu memberikan penyuluhan kepada masyarakat bagaimana mencegah maupun menangani suatu penyakit, atau pun memberi pengetahuan tentang kesehatan lainnya, seperti menjaga kebersihan, dan mengatur sirkulasi udara serta cahaya di dalam rumah," kata Wabup Yusuf.(*)

Pewarta: Masuki M. Astro

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016