Surabaya (Antara Jatim) - PT Pertamina (Persero) melalui anak perusahaannya PT Pertamina Hulu Energi (PHE) mempersiapkan peluncuran anjungan PHE-24 dari Cilegon yang akan menempuh enam hari perjalanan laut sebelum ditambatkan di 50 mil lepas pantai Bangkalan, Pulau Madura.

"Setelah peluncuran anjungan tersebut, selanjutnya disusul peluncuran anjungan PHE-12 pada akhir September 2016 dan anjungan deck CPP-2 pada pertengahan Oktober 2016," ujar Presiden PHE WMO Sri Budiyani dalam siaran pers yang diterima Antara di Surabaya, Kamis.

Ketiga fasilitas produksi ini, kata dia, akan ditambatkan sekitar 55-70 meter di atas permukaan laut dan diharapkan bisa selesai terpasang pada akhir November 2016.

Untuk melengkapi fasilitas produksi tersebut juga dimulai penggelaran pipa bawah laut dengan panjang secara keseluruhan sekitar 19,5 km, untuk menyalurkan produksi minyak dan gas bumi dari lapangan PHE-12 dan PHE-24 (terintegrasi).

Ia berharap kegiatan EPCI-1 dapat diselesaikan pada Februari 2017 dan mulai memproduksikan minyak sekitar 1.000 BOPD sampai puncaknya 2.900 BOPD yang dicapai pada Mei 2017.

"Untuk sumur gas bumi berproduksi 10 MMSCFD mulai Juni 2017 dan mencapai puncaknya 14,1 MMSCFD pada Juli 2017 sesuai target SKK Migas. Setelah itu baru, penuntasan proyek EPCI-2 yang terdiri dari anjungan PHE-48 dan PHE-7," ucapnya.

Selain itu, tahap pengembangan lapangan selanjutnya di wilayah kerja West Madura Offshore (WMO) akan dimulai pada tahun awal 2018 melalui proyek EPCI-2 lapangan PHE-48 dan PHE-7.

Terlaksananya proyek EPCI-1 diharapkan kembali terjadi peningkatan produksi 5-7 ribu barel setiap tiga bulan hingga 5 tahun ke depan.

Dengan demikian, lanjut dia, laju penurunan alamiah di Blok WMO yang rata-rata mencapai 50-60 persen per tahun sampai dengan 2015 maka mulai 2016 ini bisa ditahan hingga sekitar 10 persen. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016