Kediri (Antara Jatim) - Jumlah pasien demam berdarah di Kota Kediri, Jawa Timur, hingga September 2016 mencapai lebih dari 420 orang dengan beragam usia.
     
"Kasus demam berdarah ini terus tinggi. Biasanya, jika musim kering nol, tapi ini tidak. Minimal ada 20-an kasus sebulan," kata Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Masalah Kesehatan (P2MK) Dinas Kesehatan Kota Kediri Rizal Amin di Kediri, Kamis.
     
Ia mengatakan, secara total terdapat lebih dari 420 kasus. Pada Januari terdapat 54 kasus, Februari 65 kasus, Maret 90 kasus, April 69 kasus, Mei 72 kasus, sementara Juni hingga Agustus masing masing lebih dari 20 kasus. Mereka juga dari beragam usia baik anak-anak maupun dewasa.  
     
Jumlah kasus itu lebih tinggi jika dibandingkan temuan kasus selama 2015 yang mencapai sekitar 200 kasus. Sat ini, masih bulan September 2016, namun temaun kasus sudah lebih dari 420. Terlebih lagi, dari kejadian itu, seorang warga sudah meninggal dunia.
     
Ia belum mengetahui dengan pasti apakah perubahan musim dengan fenomena La Nina, juga berpengaruh pada kejadian demam berdarah yang terjadi saat ini. Namun, ia meminta agar orangtua waspada dengan serangan nyamuk.
     
Ia mengatakan, sebenarnya demam berdarah di Kota Kediri bukan hanya permasalahan digigit atau tidak, namun penanganan pasien yang bersangkutan. Diharapkan pasien tidak terlambat dibawa ke rumah sakit.
     
Ia mengungkapkan, jika anak ataupun keluarga menderita panas, minimal 38 derajat selcius selama dua hari harus secepatnya dilakukan pengecekan, dan jika hari ketiga tidak kunjung turun panasnya diharuskan uji laboratorium untuk memeriksa trombosit.
     
"Hari kedua bawa ke dokter, jika sampai hari kelima atau keenam itu sudah terlambat. Kebanyakan yang dibawa ke rumah sakit sudah hampir DSS (Dengue Shock Syndrome), makanya kami mohon masyarakat jika anaknya demam tata kelola penyakit harus diperbaiki," jelasnya. 
     
Rizal juga menambahkan, sebenarnya fenomena tingginya kasus demam berdarah ini bukan hanya terjadi di Kediri, melainkan juga  di kota lain. Ia meminta masyarakat untuk selalu waspada pada serangan nyamuk ini.
     
Selain menjaga kebersihan, diharapkan warga juga ikut gotong royong dalam upaya pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan 3M yaitu menguras, menutup, dan mengubur berbagai barang yang bisa menampung air.
     
Dinas Kesehatan Kota Kediri juga meminta agar masyarakat membersihkan ruangan yang pengap dan gelap, sebab nyamuk juga suka tinggal di tempat yang gelap. Jika hal itu bisa dilakukan bersama-sama, diharapkan bisa menekan terjadinya kasus demam berdarah. (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016