Kediri (Antara Jatim) - Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Gambiran, Kota Kediri, Jawa Timur mendapatkan tambahan dana dari perubahan anggaran keuangan (PAK) anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) 2016 sebesar Rp4 miliar.

"Kami menambah pendapatan Rp4 miliar, dan nantinya akan kami belanjakan sesuai dengan pengajuan sebesar Rp4 miliar itu," kata Direktur RSUD Gambiran Kediri Fauzan Adima di Kediri, Senin.

Ia mengatakan, uang itu dimanfaatkan untuk operasional rumah sakit misalnya membeli obat-obatan, barang habis pakai, serta sejumlah alat-alat kesehatan lainnya.

Menurut dia, kebutuhan obat di rumah sakit cukup besar. Namun, dengan adanya tambahan angaran dana tersebut bisa menutup kebutuhan operasional rumah sakit.

Selain dari APBD Kota Kediri, RSUD Gambiran Kota Kediri juga mendapatkan tambahan pemasukan dari dana bagi hasil cukai tembakau (DBHCT) 2016 sekitar Rp63,48 miliar. Dana itu bisa dimanfaatkan untuk berbagai program penanganan  dampak rokok.

Fauzan juga mengatakan, selama ini operasional di rumah sakit cukup lancar, termasuk dana klaim dari badan penyelenggara jaminan sosial (BPJS). Konflik antara DPRD serta Pemkot Kediri yang berimbas pada keterbatasan anggaran di 2015, kini juga sudah tidak berlanjut di 2016. Setiap bulan, rata-rata RSUD Gambiran mendapatkan dana sekitar Rp6-7 miliar.

"Untuk BPJS maksimal tanggal 15 selalu pencairan. Rata-rata pencairannya sekitar Rp6-7 miliar per bulan dan alhamdulillah tidak pernah telat," ujarnya.

Pihaknya juga menambahkan, RSUD Gambiran juga selalu berbenah, mengingat masyarakat antre berobat. Setiap hari, ada sekitar 500 pasien yang rawat jalan dengan berbagai macam sakit. 

Menekan semakin tingginya antrean orang yang berobat rawat jalan, RSUD Gambiran Kediri juga kegiatan bakti sosial pengobatan gratis. Rumah sakit jemput bola, sehingga masyarakat tidak terlalu jauh untuk berobat.

Sementara itu, untuk tempat rawat inap juga masih terbatas, dimana kapasitas tempat tidur hanya 280 tempat. Ia berharap, pembangunann RSUD Gambiran II bisa secepatnya direalisasikan, sebab kapasitas juga lebih baik, mencapai 500 tempat tidur.  

"Kami ingin dekatkan pelayanan ke masyarakat. Yang rawat jalan (di RSUD Gambiran Kediri) sehari bisa sampai 500 orang, jadi antrean berjam-jam. Dengan mendekatkan pelayanan, tentunya antrean bisa dikurangi," kata Fauzan. (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016