Bagi Asrorun Ni’am Sholeh, orangtua harus melek teknologi. Terlebih lagi, di era yang serba canggih seperti sekarang, kemampuan orangtua dituntut bisa lebih.

Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) ini mengemukakan salah satu hak dasar anak yang harus dipenuhi adalah mendapatkan informasi yang sehat sesuai dengan perkembangan usianya. Hak dasar ini harus dipenuhi oleh penyelenggara perlindungan anak.

"Penyelenggara perlindungan anak itu pilarnya keluarga, masyarakat, pemerintah. Pada level dasar, orangtua memiliki tanggung jawab untuk memastikan penyediaan fasilitas yang memungkinkan akses informasi yang sehat oleh anak-anak," tuturnya dalam sebuah acara di Kediri pada beberapa waktu lalu.

Menurut dia, tidak cukup hanya sekadar memberikan fasilitas sesuai perkembangan teknologi informasi tanpa disertai pemahaman dan juga proteksi. Selain melek secara teknologi, orangtua juga harus memahami apa saja yang diakses anak, dan memberikan penjelasan yang boleh ataupun tidak sesuai dengan perkembangan usianya. 

"Disinilah pentingnya literasi gadget, literasi informasi, literasi media. KPAI juga ikhtiarkan  di tingkat regulasi untuk adanya proteksi dengan memblokir situs yang tidak layak bagi anak, situs yang berisi kekerasan eksploitasi pornografi dan hal yang bertentangan dengan prinsip perlindungan anak," ujarnya.

Lebih lanjut, ia juga mengatakan pemerintah daerah juga punya tanggung jawab. Selain itu, di lingkungan pendidikan sekolah juga harus ada kontrol. Ia berharap adanya komitmen seluruh pihak, termasuk di tingkat masyarakat, ikut mengawasi keberadaan warnet-warnet (warung internet) yang itu menunjang proses pembelajaran akses informasi ke anak dan tidak menjadi tempat yang berdampak buruk bagi anak misalnya bermain "game" yang tidak terkontrol waktu, game pornografi dan lain-lain. 

Pihaknya prihatin dengan beragam kasus yang menimpa pada anak, seperti kekerasan baik fisik maupun seksual. Dengan keterlibatan semua pihak, diharapkan anak-anak menjadi lebih terlindungi, demi masa depan mereka. 

"Negara tidak boleh kalah dengan penjahat yang hanya pertimbangkan aspek ekonomi tapo merusak generasi. Jadi, perlu konsolidasi bersama," tegasnya. (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016