Situbondo, (Antara Jatim) - Petugas Dinas Peternakan (Disnak) Kabupaten Situbondo, Jawa Timur menemukan empat ekor hewan kurban yang terjangkit cacing hati ("fasciola"), sehingga petugas langsung mengamankan karena berbahaya jika konsumsi.

"Untuk sementara empat ekor sapi kurban yang terjangkit cacing hati ini kita temukan di Panitia Kurban Pemkab Situbondo yang akan dibagikan kepada masyarakat kaum duafa dan fakir miskin serta masyarakat yang berhak menerima," ujar Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner (Kabid Keswan dan Mave) Kabupaten Situbondo Sulistiani di Situbondo, Senin.

Ia mengemukakan bahwa dari tujuh ekor sapi yang disembelih itu, empat di antaranya terjangkit cacing hati, sedangkan tiga ekor sapi lainnya dinyatakan sehat dan layak untuk dikonsumsi.

Hati dari empat ekor sapi kurban tersebut, kata dia, diamankan agar tidak dibagikan kepada penerima karena khawatir akan membahayakan jika dikonsumsi oleh masyarakat.

"Sebenarnya hati yang terjangkit cacing seperti pita tersebut bisa dikonsumsi dengan cara direbus dengan selam satu jam, akan tetapi untuk menghindari hal yang tidak diinginkan kami langsung amankan saja," tegasnya.

Menurut dia, sejumlah petugas dari Dinas Peternakan Situbondo yang pada hari ini melakukan pemantauan terhadap kegiatan penyembelihan hewan kurban di 136 desa, tidak ditemukan daging atau sapi kurban yang terjangkit virus membahayakan.

"Dari laporan teman-teman di lapangan belum ada laporan sapi kurban yang tidak layak konsumsi. Hanya saja sejumlah desa yang melaporkan atau hanya menemukan sapi terjangkit cacing hati dan hati tersebut langsung diamankan," tuturnya.

Untuk memaksimalkan dalam pemantauan kelayakan sapi kurban, lanjut dia, dinas peternakan setempat juga melibatkan ratusan penyembelih di desa-desa agar turut melaporkan jika ada sapi kurban yang dicurigai tidak sehat atau sakit.

"Para penyembelih sebelumnya kita rangkul dan diberi pelatihan dan mereka terus melaporkan jika sapi kurban yang dicurigai terjangkit virus maupun cacing hati kepada mantri di masing-masing kecamatan," ucapnya.(*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016