Surabaya (Antara) - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menilai Komjen Pol Budi Gunawan layak menjadi Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) untuk menggantikan Sutiyoso.
"Saya sudah mendengar surat (penetapan Budi Gunawan sebagai Kepala BIN) dari Istana sudah dikirim ke DPR," katanya setelah melakukan rapat koordinasi dengan Kapolres se-Jatim di Gedung Rupatama, Mapolda Jatim, Surabaya, Jumat.
Ia menjelaskan Polri mendukung usulan Presiden Joko Widodo tentang Kepala BIN itu, karena Komjen Pol Budi Gunawan yang kini Wakapolri itu memang merupakan sosok yang tepat menjadi Kepala BIN.
"Beliau kapabel dan berpengalaman di bidang intelijen. Beliau dua kali pernah jadi Kapolda, berpengalaman jadi Wakapolri. Beliau cukup lama di operasional, beliau juga cukup lama di pendidikan, karena itu saya yakin beliau mampu," ujarnya.
Oleh karena itu, kata mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) itu, Polri siap bekerja sama dengan Budi Gunawan jika nanti sudah resmi menjabat Kepala BIN.
Ditanya tentang pengganti Komjen Budi Gunawan sebagai Wakapolri, ia mengatakan hal itu akan dilakukan bila Budi Gunawan sudah resmi dilantik Presiden mengomandani BIN.
"Soal siapa (namanya), masak harus diumumkan. Nantilah, yang jelas pengganti Wakapolri itu harus ada," ujar Tito yang juga mantan Kepala Detasemen Khusus 88/Antiteror itu.
Kapolri berada di Surabaya selama dua hari yakni 1 dan 2 September 2016. Pada 1 September, Kapolri menandatangani naskah kerja sama Polri dengan PBNU untuk mencegah konflik sosial di Mapolda
Jatim dan meresmikan serangkaian inovasi layanan publik di jajaran Polda Jatim, lalu Kapolri bertemu Kapolres se-Jatim pada 2 September. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016
"Saya sudah mendengar surat (penetapan Budi Gunawan sebagai Kepala BIN) dari Istana sudah dikirim ke DPR," katanya setelah melakukan rapat koordinasi dengan Kapolres se-Jatim di Gedung Rupatama, Mapolda Jatim, Surabaya, Jumat.
Ia menjelaskan Polri mendukung usulan Presiden Joko Widodo tentang Kepala BIN itu, karena Komjen Pol Budi Gunawan yang kini Wakapolri itu memang merupakan sosok yang tepat menjadi Kepala BIN.
"Beliau kapabel dan berpengalaman di bidang intelijen. Beliau dua kali pernah jadi Kapolda, berpengalaman jadi Wakapolri. Beliau cukup lama di operasional, beliau juga cukup lama di pendidikan, karena itu saya yakin beliau mampu," ujarnya.
Oleh karena itu, kata mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) itu, Polri siap bekerja sama dengan Budi Gunawan jika nanti sudah resmi menjabat Kepala BIN.
Ditanya tentang pengganti Komjen Budi Gunawan sebagai Wakapolri, ia mengatakan hal itu akan dilakukan bila Budi Gunawan sudah resmi dilantik Presiden mengomandani BIN.
"Soal siapa (namanya), masak harus diumumkan. Nantilah, yang jelas pengganti Wakapolri itu harus ada," ujar Tito yang juga mantan Kepala Detasemen Khusus 88/Antiteror itu.
Kapolri berada di Surabaya selama dua hari yakni 1 dan 2 September 2016. Pada 1 September, Kapolri menandatangani naskah kerja sama Polri dengan PBNU untuk mencegah konflik sosial di Mapolda
Jatim dan meresmikan serangkaian inovasi layanan publik di jajaran Polda Jatim, lalu Kapolri bertemu Kapolres se-Jatim pada 2 September. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016