Pamekasan (Antara Jatim) - Polres Pamekasan, Jawa Timur, berupaya melakukan mediasi atas konflik sosial masyarakat yang disebabkan perbedaan paham agama, antara santri yang mengatasnamakan diri Gerakan Santri dan Pemuda Rahmatan Lil Alamin (Gesper) dengan pengurus takmir masjid Ridwan Pamekasan.
 
"Hingga malam ini, upaya mediasi terus kami lakukan, karena kami tidak ingin hal-hal buruk terjadi," kata Kapolres AKBP Nuwo Hadi Nugroho kepada Antara di Pamekasan, Jumat malam.

Konflik agama di Pamekasan itu terjadi, lantaran pengurus Takmir Masjid Ridwan pada Sabtu (27/8) ini, hendak menggelar kajian ilmiah dengan mengundang tokoh bernama Dr Syafiq Riza Basalamah.

Tokoh ini, dikenal oleh kelompok Gesper sebagai tokoh berpaham Wahabi, yakni salah satu kelompok pemahaman dalam Islam yang kontroversi dengan paham mayoritas muslim di Pamekasan.

Pada Jumat (26/8) sore, massa Gesper bahkan berunjuk rasa di depan Masjid Ridwan di Jalan Pangeran Diponegoro Pamekasan meminta agar pengurus Takmir Masjid Ridwan tidak mendatangkan tokoh itu.

Alasannya, karena selama ini ceramah-ceramahnya cenderung kontroversi dan memojokkan umat Islam lainnya yang berbeda paham. 

Namun, pihak Takmir Masjid Ridwan tetap bersikukuh menggelar acara itu dengan dalih, kegiatan yang digelar bukan untuk memojokkan kelompok atau golongan tertentu, melainkan untuk menambah wawasan keagamaan.

Kelompok Gesper mengancam, akan melakukan aksi yang lebih besar lagi, jika pada Sabtu (27/8) pengurus Takmir Masjid Ridwan tetap menggelar kajian ilmiah, mengundang penceramah Dr Syafiq Riza Basalamah itu.

"Jadi, kedua belah pihak ini, memang sama-sama bertahan dengan prinsipnya masing-masing," terang Kapolres.

Namun demikian, Kapolres mengaku, telah mempersiapkan beberapa opsi sebagai solusi alternatif untuk meredam masalah tersebut, selain terus melakukan pendekatan kepada kedua belah pihak itu.

"Ini masalah yang sangat sensitif, dan oleh karena itu dukungan dari semua pihak untuk menyejukkan masalah ini, termasuk media sangat kami harapkan," katanya.

Berdasarkan catatan Antara, konflik antara kedua kelompok ini, bukan hanya terjadi kali ini saja.

Pada Maret 2015, konflik serupa dengan pemicu yang sama juga terjadi antara Gesper dengan pengurus Takmir Masjid Ridwan Pamekasan saat pengurus masjid itu mendatangkan penceramah Ustat Abu Abdillah Ahmad Zainuddin.

Namun ketegangan antara dua kelompok itu berhasil diatasi, berkat medianya aparat kepolisian bersama tokoh-tokoh ormas Islam yang tergabung dalam Forum Komunikasi Ormas Islam (Fokus) dan Pemkab Pamekasan.

"Kami berharap pada persoalan kali ini juga akan mendapatkan dukungan dari semua pihak, sehingga segala sesuatunya bisa diantisipasi dengan mudah dan Pamekasan bisa kondusif," ucap kapolres. (*)

Pewarta: Abd. Azis

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016