Surabaya (Antara Jatim) - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menilai keseimbangan teknologi dan budaya literasi sangat penting dalam mendukung imajinasi dan kreativitas anak.
    
"Seharusnya antara kemajuan teknologi dan budaya baca itu seimbang. Karena itulah, saya terus mendorong Badan Perpustakan dan Kearsipan untuk terus menggalakkan budaya baca di masyarakat. Utamanya pada anak-anak," kata Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini seusai meluncurkan Surabaya Akseliterasi di Graha Sawunggaling, Lantai VI Kantor Pemkot Surabaya, Rabu.
    
Menurut dia, apa yang terjadi pada anak-anak sekarang merupakan sebuah lompatan. Seharusnya, lanjut dia, anak-anak lebih dulu dikenalkan budaya membaca, baru kemudian bersentuhan dengan teknologi.
    
"Yang terjadi sekarang, anak-anak sejak usia dini sudah mengenal teknologi," katanya.
    
Risma mengatakan kebiasaan membaca memiliki beberapa pengaruh positif dalam membentuk karakter anak. Bahwa dengan membaca, kata dia, anak-anak akan terlatih untuk bebas berimajinasi.
    
Ia membuat contoh ketika membaca kalimat di buku yang berbunyi "burung bersuara merdu", maka anak-anak yang membaca buku tersebut akan membayangkan seberapa merdu suara burung tersebut. Sementara bila melihat dari gadget, anak-anak akan langsung bisa melihat dan mendengar.
    
"Dengan membaca buku dan berimajinasi, anak-anak akan bisa berpikir kreatif. Ini yang penting. Sebab, kita harus membangun sumber daya manusia yang bisa survive di kondisi apapun," katanya.
    
Wali kota peraih penghargaan Ideal Mother dari Universitas Kairo ini menyebut, Pemkot Surabaya sangat perhatian dalam mendukung hidupnya budaya literasi di Kota Pahlawan.
    
Parameternya, kata dia, kini sudah ada lebih dari 1.000 perpustakaan/taman bacaan di Surabaya yang tersebar di kampung-kampung, sekolah, taman kota, pondok pesantren ataupun mobil keliling.
    
"Untuk budaya literasi ini, di Surabaya sudah jalan sejak beberapa tahun lalu. Sekarang kita tingkatkan lagi volumenya. Kita sudah lebih baik dibanding kota lainnya," katanya.
    
Kepala Badan Kearsipan dan Perpustakaan (Baperpus) Kota Surabaya, Arini Pakistyaningsih mengatakan Surabaya Akseliterasi ini meliputi empat kegiatan yakni lomba kampung literasi, lomba orang tua peduli pendidikan anak, lomba pustakawan berprestasi dan fasilitator literasi.
    
Arini menjelaskan, untuk kampung literasi, akan dilihat kampung mana yang memiliki tempat belajar yang menyenangkan dan menfasilitasi anak-anak untuk belajar. Lalu untuk lomba orang tua peduli pendidikan anak, bertujuan untuk mengajak orang tua peduli pada anak-anak karena memang pendidikan bukan hanya wewenang pihak sekolah (guru).
    
"Nanti ada kriterianya. Semisal anak-anaknya berhasil dan menjadi manusia seutuhnya yang cerdas, terampil, punya jiwa sosial dan spiritualnya bagus. Mereka (orang tua) mendaftar dan penilaiannya nanti orangnya tidak tahu bila dinilai. Semua kegiatan ini untuk memotivasi masyarakat agar lebih mencintai literasi," katanya. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016