New Delhi, (Antara/Thomson Reuters Foundation) - Kepala pelaksana, direktur kesehatan dan tiga dokter lain rumah sakit mewah India didakwa melakukan pelanggaran terkait cangkok gelap organ setelah komplotan perdagangan gelap ginjal terungkap, kata juru bicara kepolisian.

Dengan bergerak di luar rumah sakit swasta LH Hiranandani di Mumbai, jaringan pengepul organ itu dikuak kepolisian pada Juli menyusul petunjuk bahwa penduduk desa miskin dibayar untuk menjual ginjalnya kepada penerima melalui jaringan agen.

Wakil Komisaris Kepolisian Mumbai, Ashok Dudhe, mengatakan bahwa kelima dokter itu ditangkap pada Selasa malam setelah kepolisian memeriksa temuan dari penyelidikan pemerintah terhadap perkara tersebut.

"Pada dua hari lalu, kami mendapatkan laporan dari kepala dinas kesehatan di Mumbai. Dalam laporan itu terdapat tuduhan terhadap para dokter itu, seperti, ketidakpatuhan terhadap Ketentuan Cangkok Organ Manusia 1994," kata Dudhe dalam jumpa pers pada Rabu.

"Mereka tidak mengikuti aturan. Jadi, setelah kami menerima laporan itu, kami menangkapnya dan membawanya ke pengadilan," katanya.

Sebanyak 14 orang ditangkap sejauh ini, katanya, termasuk seorang donor, seorang penerima dan calo.

Petinggi rumah sakit LH Hiranandani tidak memberikan tanggapan terkait masalah tersebut.

Itu adalah komplotan kedua perdagangan gelap ginjal, yang ditemukan bergerak di luar rumah sakit besar India, dalam beberapa bulan belakangan. Pada Juni, pihak kepolisian mengungkap sindikat serupa yang beroperasi di luar Rumah Sakit Indraprastha Apollo di New Delhi.

Kekurangan jumlah organ untuk pencangkokan memicu perdagangan gelap organ manusia di India.

Perdagangan organ di India dilarang undang-undang dan hanya keluarga dapat bertindak sebagai donor. Pencangkokan harus disetujui panitia khusus pencangkokan di tiap rumah sakit.

Kepolisian mengungkap sindikat di Rumah Sakit L.H. Hirandani itu setelah seorang pekerja menginformasikan mereka terkait adanya dokumen mencurigakan tentang sebuah jadwal operasi dimana seorang wanita memberikan sebuah ginjal kepada suaminya.(*)

Pewarta: Supervisor

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016