Tulungagung (Antara Jatim) - Satuan Koordinasi Nasional Barisan Ansor Serbaguna dari berbagai daerah di Indonesia menggelar rapat koordinasi nasional (rakornas) di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Jumat.
Perhelatan digelar di halaman rumah Kepala Satuan Koordinasi Nasional Barisan Serbaguna (Banser) Alfa Isnaini yang berlokasi di Kelurahan Panggungrejo, Kecamatan Tulungagung, Kabupaten Tulungagung.
"Agenda kegiatan malam ini ada dua, pertama pembukaan rakornas yang dijadwalkan berlangsung tiga hari, Jumat (5/8) hingga Minggu (7/8) serta pengukuhan relawan Banser Antinarkoba atau disingkat BAANAR," kata Kepala Satkornas Banser Alfa Isnaini usai acara.
Pantauan Antara, pembukaan Rakornas Satkornas Banser 2016 itu berlangsung meriah.
Tak kurang 500 perwakilan Banser dari berbagai wilayah di Indonesia datang meramaikan acara rakornas yang digelar setahun sekali tersebut.
Acara pembukaan Rakornas Satkornas Barisan Ansor Serbaguna itu juga dihadiri sejumlah Ketua Umum Pengurus Pusat GP Ansor Yaqut Kholil Qoumas yang juga anggota Komisi III DPR RI, perwakilan Forum Pimpinan Daerah Tulungagung, alim-ulama, pengurus cabang NU Tulungagung, fatayat serta ormas dan parpol di Tulungagung.
"Semoga rakornas ini bisa dimanfaatkan oleh seluruh jajaran banser lintaswilayah di seluruh Indonesia untuk saling berkonsolidasi, merapatkan barisan dalam memperkokoh NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia)," kata Yaqut dalam pidato sambutannya.
Isu NKRI harga mati menjadi penekanan dalam pidato sambutan yang dia sampaikan di hadapan ratusan perwakilan Banser tingkat nasional tersebut.
Menurutnya, warga atau kelompok yang tidak mengakui NKRI akan menjadi musuh Barisan Ansor Serbaguna (Banser) di seluruh Tanah Air, dimana mereka dianggap bisa menjadi ancaman bagi kesatuan dan persatuan bangsa.
"Siapapun warga atau kelompok yang tidak sepaham dengan NKRI silahkan pergi dari Indonesia," ujarnya.
Yaqut yang politisi PKB dan kini menjabat sebagai anggota Komisi III DPR RI itu juga berpesan agar seluruh Banser kompak dan tetap menjaga aturan mai yang berlaku dalam berorganisasi.
Ia sempat menyinggung soal keterlibatan anggota Banser dalam struktur maupun keanggotaan satuan keamanan parpol.
"Secara pribadi boleh saja anggota ataupun pengurus Banser terlibat dalam aktivitas partai, namun jangan kemudian membawa-bawa nama organisasi. Aturan main ini saya kira perlu diperjelas dan menjadi salah satu bahasan dalam rakornas kali ini," pesan yaqut.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016
Perhelatan digelar di halaman rumah Kepala Satuan Koordinasi Nasional Barisan Serbaguna (Banser) Alfa Isnaini yang berlokasi di Kelurahan Panggungrejo, Kecamatan Tulungagung, Kabupaten Tulungagung.
"Agenda kegiatan malam ini ada dua, pertama pembukaan rakornas yang dijadwalkan berlangsung tiga hari, Jumat (5/8) hingga Minggu (7/8) serta pengukuhan relawan Banser Antinarkoba atau disingkat BAANAR," kata Kepala Satkornas Banser Alfa Isnaini usai acara.
Pantauan Antara, pembukaan Rakornas Satkornas Banser 2016 itu berlangsung meriah.
Tak kurang 500 perwakilan Banser dari berbagai wilayah di Indonesia datang meramaikan acara rakornas yang digelar setahun sekali tersebut.
Acara pembukaan Rakornas Satkornas Barisan Ansor Serbaguna itu juga dihadiri sejumlah Ketua Umum Pengurus Pusat GP Ansor Yaqut Kholil Qoumas yang juga anggota Komisi III DPR RI, perwakilan Forum Pimpinan Daerah Tulungagung, alim-ulama, pengurus cabang NU Tulungagung, fatayat serta ormas dan parpol di Tulungagung.
"Semoga rakornas ini bisa dimanfaatkan oleh seluruh jajaran banser lintaswilayah di seluruh Indonesia untuk saling berkonsolidasi, merapatkan barisan dalam memperkokoh NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia)," kata Yaqut dalam pidato sambutannya.
Isu NKRI harga mati menjadi penekanan dalam pidato sambutan yang dia sampaikan di hadapan ratusan perwakilan Banser tingkat nasional tersebut.
Menurutnya, warga atau kelompok yang tidak mengakui NKRI akan menjadi musuh Barisan Ansor Serbaguna (Banser) di seluruh Tanah Air, dimana mereka dianggap bisa menjadi ancaman bagi kesatuan dan persatuan bangsa.
"Siapapun warga atau kelompok yang tidak sepaham dengan NKRI silahkan pergi dari Indonesia," ujarnya.
Yaqut yang politisi PKB dan kini menjabat sebagai anggota Komisi III DPR RI itu juga berpesan agar seluruh Banser kompak dan tetap menjaga aturan mai yang berlaku dalam berorganisasi.
Ia sempat menyinggung soal keterlibatan anggota Banser dalam struktur maupun keanggotaan satuan keamanan parpol.
"Secara pribadi boleh saja anggota ataupun pengurus Banser terlibat dalam aktivitas partai, namun jangan kemudian membawa-bawa nama organisasi. Aturan main ini saya kira perlu diperjelas dan menjadi salah satu bahasan dalam rakornas kali ini," pesan yaqut.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016