Gresik, (Antara Jatim) - Petrokimia Gresik meluncurkan dua produk inovasi pertanian yakni Petro Hibrid dan Petro Gladiator sebagai bagian dari hasil pengembangan riset perusahaan setempat untuk mendukung ketahanan pangan nasional.

Ditektur Teknik Petrokimia Gresik Arif Fauzan di Gresik, Jumat, mengatakan dua produk itu memiliki keunggulan masing-masing, salah satunya mempunyai potensi panen 12,8 ton per hektare gabah kering panen, dan jauh di atas rata-rata nasional yang hanya sebesar 5-6 ton per hektare.

"Hampir setiap tahun kami merilis dan meluncurkan produk inovasi baru pertanian. Produk-produk ini siap digunakan untuk mendukung ketahanan nasional yang dicanangkan pemerintah," ucap Arif yang ditemui dalam kegiatan "Petrokimia Agrifood Expo ke-14 di Kabupaten Gresik, Jawa Timur.

Ia mengatakan, produk Petro Hibrid selain mempunyai potensi panen 12,8 ton per hektare, juga merupakan benih padi hibrida varietas HIPA 18 yang dikembangkan bersama Balai Besar Penelitian Tanaman Padi Sukamandi, Jawa Barat.

"Benih ini mampu meningkatkan produktivitas antara 10 sampai 20 persen dibanding benih inbrida, dan produk ini merupakan jawaban dari rencana pemerintah yang menargetkan pertumbuhan produksi padi 1 sampai 1,5 persen per tahun," katanya.

Sementara Petro Gladiator yang berbentuk dekomposer cair, kata Arif, merupakan produk baru untuk mempercepat proses penghancuran bahan organik menjadi pupuk organik (kompos).

"Produk ini diharapkan mampu mempercepat kerja petani dalam mendaur ulang nutrisi dengan memanfaatkan limbah pertanian dan peternakan sebagai pupuk," katanya.

Selain itu, produk ini diharapkan menjadi jawaban atas banyaknya sampah perkotaan dan limbah organik perkebunan yang masih belum banyak tertangani," ucapnya.

Arif menjelaskan peluncuran dua produk ini melengkapi 17 produk hasil riset Petrokimia Gresik yang sebelumnya sudah masuk pasaran terlebih dahulu.

"Ini juga merupakan bentuk dukungan Petrokimia, sebagai salah satu BUMN bidang pertanian untuk terus mendukung program pemerintah yang mencanangkan pertanian berbasis organik," katanya.(*)

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016