Situbondo (Antara Jatim) - Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, membentuk kader cinderakasih beranggotakan siswa SD guna pencegahan dini penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD) yang membuat kejadian luar biasa (KLB)  di Kota Santri tersebut.

Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Situbondo Abu Bakar Abdi di Situbondo, Jumat, mengemukakan dengan dibentuknya kader cinderkasih di lingkungan sekolah dasar, selain dapat melakukan pencegahan dini berkembangnya jentik-jentik nyamuk aedes aegypti di lingkungan sekolah juga bisa menjadi sarana edukasi bagi para siswa .

Apalagi, katanya, tahun ini masuk musim kemarau basah, sehingga dengan hujan yang tidak menentu sangat berpotensi semakin berkembangnya nyamuk penyebab DBD, yakni aedes aegypti.

Tugas kader cinderakasih, menurut dia, yang utama menjaga kebersihan lingkungan sekolah mulai kebersihan  kamar mandi sekolah hingga menjadi motivator kepada teman-teman sekolahnya agar tetap menjaga kebersihan atau perilaku hidup bersih dan sehat.

"Dengan adanya kader cilik ini siswa bertugas menjaga kebersihan kamar mandi, dan saat ini di sekolah kami terapkan kamar mandi kering, yang artinya tidak menggunakan bak permanen, tetapi menggunakan timba.Tujuannya mencegah jentik-jentik yang bisa berkembang di kamar mandi sekolah," katanya.

Jumlah penderita demam berdarah dengue di Situbondo pada 2016 meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Pada 2015 jumlah penderita DBD 429 orang, lima diantaranya meninggal dunia, sedangkan 2016 dari Januari-Juli tercatat sebanyak 567 orang dan 10 di antaranya meninggal dunia.

"Karena jumlah penderita serta jumlah meninggal dunia akibat gigitan nyamuk mematikan itu, pada Maret 2016 kita sudah tetapkan Situbondo KLB DBD. Karena sampai pertengahan tahun saja jumlah penderita meningkat dan jumlah penderita meninggal juga meningkat," katanya.

Mayoritas penderita DBD adalah pelajar. Oleh karena itu, siswa SD diajak mencegah berkembangnya jentik-jentik nyamuk di sekolah mereka.

Seorang siswa SD Negeri 1 Mimbaan, Kecamatan Panji, Ferdi menyambut baik dibentuknya kader cinderakasih di sekolahnya karena mereka dapat belajar sejak dini bagaimana mencegah jentik nyamuk yang mematikan itu berkembang biak.

"Saya bersama teman-teman senang bisa menjaga kebersihan di sekolah karena kami belajar dari teman kami yang sebelumnya juga menderita demam berdarah dengue, tetapi beruntung teman saya bisa sembuh setelah menjalani perawatan medis di rumah sakit," ujarnya. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016