Malang (Antara Jatim) - Wali Kota Malang Moch Anton menginstruksikan agar Dinas Perhubungan (Dishub) setempat "membersihkan" keberadaan terminal bayangan yang kian menjamur dan berpotensi menyumbang kemacetan arus lalu lintas.

"Malasah terminal bayangan ini harus ada tindakan tegas, sebab semakin banyak angkutan kota (angkot) yang mencari penumpang di pinggir jalan, potensi kemacetan dan keruwetan arus lalu lintas akan semakin besar," kata Moch Anton di Malang, Jawa Timur, Rabu.

Menurut dia, kenapa selama ini Terminal Hamid Rusdi di kawasan Kedungkandang sepi, bahkan "mangkrak", karena terminal bayangan dibiarkan menjamur dimana-mana. Kalau ditindak tegas, pasti sopir angkot tidak akan berani berhenti dan mencari penumpang di jalan-jalan dekat terminal.

Sejumlah lokasi yang selama ini menjadi terminal bayangan di antaranya adalah di kawasan Tlogomas (berdekatan dengan Terminal Landungsari), di Kacuk (berdekatan dengan Terminal Gadang), di depan Malang Town Square (Matos) dan di beberapa titik dekat Terminal Arjosari.

Selain terminal bayangan, lanjut Anton, layanan publik yang sering dikeluhkan warga adalah masalah parkir liar. Parkir liar perlu segera ada penindakan agar pengutan di atas tarif resmi yang masih dilakukan beberapa oknum segera teratasi. Caranya, dengan melibatkan paguyuban.

"Untuk menegus juru parkir 'nakal' ini bukan hanya dari Dishub, paguyuban juga harus aktif mengawasi. Penampilan jukir di lapangan juga menjadi sorotan. Kalau perparkiran di kota ini bagus, masyarakat pasti akan puas, namun sebaliknya, kalau para juru parkir ini seenaknya, tidak menutup kemungkinan masyarakat mengusulkan parkir elektronik sebagai solusi," paparnya.

Menurut Anton, dua masalah besar, yakni perparkiran dan terminal bayangan menjadi pekerjaan rumah (PR) besar bagi Dishub. "Dua hal itu selalu menjadi keluhan masyarakat karena berkaitan dengan pelayanan dan kemacetan arus lalu lintas," ujarnya.(*)

Pewarta: Endang Sukarelawati

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016