Malang (Antara Jatim) - Sedikitnya 32 patung dewa yang didatangkan dari seluruh wilayah Jawa dan Bali, dikirab mengelilingi Kota Malang, Jawa Timur, dalam rangkaian HUT ke-191 Kelenteng Eng An Kiong, Minggu.

Sepanjang rute arak-arakan puluhan patung dewa tersebut, warga juga dihibur dengan berbagai atraksi, seperti Barongsai serta sejumlah kesenian khas daerah, seperti Reog Ponorogo, Sakera dari Madura, Tari Leang Leong, dan musik patrol.

"Peringatan berdirinya kelenteng ini ada sejak zaman Reformasi, namun sejak 2010, kami berkomitmen untuk mengadakan acara ini setiap tiga tahun sekali," ujar Rohaniawan dan Humas Kelenteng Eng An Kiong, Bonsu Anton Triyono di sela acara perayaan HUT Kelenteng tersebut.

Menurut dia, dalam sejarahnya, kirab budaya tersebut memiliki tema keindahan, kebersamaan, dan kerukunan antarumat manusia, bahkan budaya kirab dewa-dewa tersebut bukan hal baru. "Pada masa pemerintahan Belanda sering kali kami diminta untuk mengarak Dewa Bumi keliling kota guna menangkal musim paceklik. Selain nilai sejarah, kirab juga bertujuan  menjaga jiwa nasionalisme dan cinta kasih antarsesama umat manusia," urainya.

Kirab Ritual dan Budaya memperingati HUT ke-191 Klenteng Eng An Kiong tersebut dilepas Wali Kota Malang Moch Anton. "Even ini merupakan upaya mempertahankan kebudayaan di tengah arus globalisasi dan modernisasi seperti yang terjadi sekarang ini. Pemkot Malang mengapresiasi kultur dan budaya yang terus dipertahankan Kelenteng Eng An Kiong ini," ujar Anton.

Ia mengaku Pemkot Malang memberikan dukungan penuh pada even budaya seperti ini, karena berdampak secara langsung pada kunjungan pariwisata. "Kami akan terus membangun sinergitas bersama Kelenteng Eng An Kiong, terutama dalam hal mempertahankan budaya seperti ini," ujarnya.

Selain mengapresiasi upaya kelenteng itu untuk mempertahankan budaya, Anton juga mengaku angkat topi terhadap program-program kelenteng tersebut yang kerap mengulurkan bantuan sosial kepada masyarakat tidak mampu.
 
Sementara itu Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Malang Ida Ayu Made Wahyuni mengatakan even bertaraf nasional seperti Kirab Ritual dan Budaya Kelenteng Eng An Kiong, bisa mendongkrak minat wisatawan. Kirab yang menampilkan atraksi lintas budaya itu, lanjut Ida, tidak hanya menarik bagi masyarakat lokal, tapi juga luar daerah, bahkan luar negeri.

"Ini even dua tahunan yang diikuti semua Kleenteng di Jawa Timur dan memiliki dampak positif bagi dunia pariwisata. Meski belum dimasukkan dalam kalender even Kota Malang pada tahun ini, kirab budaya ini secara tidak langsung sudah memberi kontribusi bagi dunia wisata, serta dalam rangka menjaga budaya bangsa," paparnya.

Semenatra itu rute kirab puluhan dewa tersebut, di antaranya Jalan Laksda Martadinata atau di depan kelenteng yang menjadi lokasi start keberangkatan. Selanjutnya, menuju arah utara ke Jalan Gatot Subroto, Jalan Trunojoyo, Jalan Gajahmada, Jalan Tugu, dan Jalan Suropati.

Kemudian menuju Jalan Thamrin, Jalan HOS Cokroaminoto, Jalan Dr Cipto, Jalan JA Suprapto, Jalan Basuki Rahmat, Jalan Merdeka Utara dan Timur, Jalan MGR Sugiyopranoto, Jalan Pasar Besar, dan finish di depan Kelenteng Eng An Kiong.(*)

Pewarta: Endang Sukarelawati

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016