Jakarta (Antara) - Pelatih Prancis Didier Deschamps mengungkapkan kekecewaannya gagal mengantarkan timnya menjuarai Euro 2016 setelah dikalahkan Portugal dalam partai final, Senin dini hari WIB.

"Taka ada kata-kata setelah kekalahan ini. Kekecewaannya sangat luar biasa, dan kami butuh waktu mencerna kekalahan ini," kata Deschamps usai pertandingan di Stade de France, Paris, seperti dikutip dari laman UEFA.

Ia mengatakan, Prancis memiliki banyak peluang, namun Portugal lebih beruntung dengan berhasil mencetak gol.

"Kami menang bersama-sama, berjuang bersama, dan hari ini, sayangnya, kami kalah bersama-sama. Meskipun para pemain kelelahan, tapi itu bukan menjadi alasan di balik kekalahan ini," kata Deschamps.

"Kami membuang kesempatan besar untuk menjadi Juara Eropa, bukan hanya satu kesempatan, melainkan kesempatan yang sangat besar," kata pelatih 68 tahun itu.

Tim Nasional Prancis harus menyaksikan Portugal mengangkat tropi Euro 2016 setelah dikalahkan 0-1 lewat gol Eder pada babak tambahan waktu. 

Ricuh

 Final Piala Eropa 2016 diwarnai dengan langkah polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa yang inin masuk ke "fan zone" di kaki Menara eiffel tempat nonton bareng pertandingan.

Gas air mata itu dilepaskan polisi agar tidak terjadi penumpukan massa.

Di "fan zone" tersedia layar-layar besar dan panitia menutup pintu-pintu masuk ketika pengunjung sudah mencapai daya tampung maksimum 90 ribu orang pada sekitar jam 19 waktu setempat.

Saat babak kedua pertandingan, polisi menggunakan meriam air untuk mencegah massa masuk ke fan zone.

Sepeda-sepeda motor petugas pemadam dan satu mobil dibakar massa di luar fan zone.

"Api sudah dapat diatasi," kata sumber kepolisian seperti dikutip Reuters.

Polisi meminta pengemudi menjauhi kawasan Menara Eiffel dan Trocadero karena beberapa orang telah memblokir jalan dan mencegat kendaraan. (*)

Pewarta: Supervisor

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016