Lebaran tidak menyurutkan kegiatan mbak Tatik (35), warga Kelurahan Banjarjo, Kecamatan Kota, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, berjualan kuliner kambing berupa kikil kambing, gulai juga satai di kaki lima di tepi jalan di kota setempat.
    
Justru lebaran dimanfaatkan untuk meningkatkan omzet kulinernya dengan menu kambing yang lokasi warungnya di tepi jalan di Kelurahan Karangpacar, Kecamatan Kota di Bojonegoro itu.
    
"Lebaran pertama ini kami menyembelih lima ekor kambing, sebab banyak pesanan satai, gulai juga kikil orang yang berlebaran bersama keluarganya," ucap Moch Gufron Efendi (37) suami Tatik.

Ditemui Antara di warungnya (6/7), ia mencontohkan ada satu keluarga yang memesan 300 tusuk satai dan gulai untuk dimanfaatkan makan bersama dalam lebaran.
    
Oleh karena itu, menurut dia, dagangan kulinernya yang buka siang hari itu hanya dalam waktu tidak lebih empat jam sudah habis tiga ekor.
    
"Sekarang hanya tinggal dua ekor kambing. Selama puasa Ramadhan rata-rata saya menyembelih tiga ekor kambing, meningkat dibandingkan hari-hari biasa yang hanya dua ekor kambing," jelasnya.
    
Selama Puasa Ramadhan, katanya, kulinernya dengan tiga masakan kambing berupa satai, gulai dan kikil, dengan jadwal buka siang hari menjelang sore itu juga diserbu pembeli.
    
"Banyak pembeli yang membawa pulang satai, gulai atau kikil untuk menu berbuka atau sahur," tuturnya.
    
Ia mengaku berjualan kuliner di tepi jalan itu baru empat tahun, tapi sudah memiliki pembeli dari berbagai kalangan tidak hanya warga biasa, tapi juga pejabat di jajaran pemerintah kabupaten (pemkab).
    
"Pak bupati (Bupati Bojonegoro Suyoto) juga sering beli satai saya," ungkapnya.
    
Mengenai resep kuliner kambingnya, sebagaimana dijelaskan sudah tidak asing karena diperoleh dari turun temurun."Kakek saya juga menjual satai, gulai dan kambing sejak dulu," jelas Gufron.
    
Selama ini, kata Gufron, kambing yang disembelih merupakan hasil pembelian sendiri dengan cara berburu di sejumlah pasar hewan di sejumlah kecamatan dengan memilih kambing khusus yaitu betina "majer" (mandul).
    
Kambing mandul, lanjut dia, biasanya terlihat gemuk, tapi dalam memilih tetap harus dengan keahlian tertentu.
    
"Ada juga kambing yang mandul dagingnya tidak empuk. Untuk mengetahui daging kambing betina mandul ada keahlian tersendiri," timpalnya.
    
Dengan bisa memilih kambing betina mandul itulah, katanya, kuliner kambing masakannya berupa satai, gulai dan kikil, dagingnya empuk.
    
"Harga kambing betina mandul yang saya beli sekitar Rp1,5 juta per ekor. Selama Puasa Ramadhan ada kenaikan harga sekitar Rp500 ribu per ekor," jelasnya.
    
Dengan adanya kenaikan harga kambing, ia terpaksa menaikkan harga satai yang biasanya Rp36.000 per 10 tusuk, menjadi Rp38.000 per 10 tusuk, tapi harga gulai dan kikil kambing tidak naik.
    
"Harga kikil kambing Rp30.000 dan gulai Rp25.000 per porsinya," tambah Tatik. (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016