Kediri (Antara Jatim) - Aparat Kepolisian Resor Kediri, meminta pemudik mewaspadai serangan hewan klaper yang banyak beterbangan menjelang malam di Jembatan Kertosono, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, sebab membuat arus lalu lintas terganggu.
     
"Hewan itu biasanya muncul petang hingga malam. Itu kemungkinan karena efek lampu, sebab di sisi kanan dan kiri sangat petang, sementara di bagian jembatan ada banyak lampu," kata Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat Polres Kediri AKP Bowo Wicaksono di Kediri, Senin.
    
Hewan tersebut biasanya mulai datang petang, saat lampu di sekitar jembatan dinyalakan. Semakin lama, hewan yang datang semakin banyak, bahkan menggangu arus lalu lintas. Bahkan, keberadaan hewan itu bertahan sampai malam, hingga pukul 21.00 WIB pun masih banyak. Hewan itu banyak di Jembatan Kertosono, Kabupaten Nganjuk, yang berbatasan langsung dengan wilayah mengkreng, Kabupaten Kediri. 
     
Ia mengaku sudah mendapatkan laporan terkait dengan insiden kecelakaan sejumlah pengendara sepeda motor di lokasi tersebut. Mereka tidak dapat mengendalikan kendaraannya, sebab pandangan terhalang oleh ribuan hewan itu.
     
Selain itu, di tubuh hewan itu juga mengeluarkan semacam minyak, sehingga jalan raya juga menjadi licin. Kondisi itu sempat membuat arus lalu litas di jembatan yang melintas di Sungai Brantas itu sempat macet beberapa saat.
     
Petugas pun terpaksa memperlambat arus lalu lintas dengan harapan tidak terjadi kecelakaan lalu lintas yang lebih parah. Kendaraan pun bisa melaju, walaupun dengan kecepatan yang pelan.
     
Terkait dengan mematikan lampu, Bowo mengatakan hal itu tidak mungkin dilakukan, sebab justru bisa mengganggu perjalanan. Yang bisa dilakukkan petugas adalah mengatur arus lalu lintas, agar berjalan dengan lebih pelan dan berhati-hati.
     
"Kalau mematikan lampu, justru resikonya semakin besar. Kami mengimbau agar pengendara lebih berhati-hati mengemudikan kendaraannya," katanya.
     
Sementara itu, di jalur mengkreng, Kabupaten Kediri volume kendaraan masih lancar. Bahkan, kendaraan bisa melaju dengan leluasa, dengan kecepatan sekitar 20 kilometer per jam.
     
Walaupun belum terjadi kepadatan arus lalu lintas di simpang yang menghubungkan Surabaya-Kabupaten Kediri, Surabaya-Madiun, serta Jombang itu, Polres Kediri juga sudah menyiapkan jalur alternatif.
     
Polres Kediri sudah mendirikan enam pos di wilayah hukumnya. Pos itu antara lain di kawasan simpang lima gumul (SLG), mengkreng, Kandangan, Papar, Plemahan, serta Jongbiru, Kabupaten Kediri. 
     
Anggota Polres Kediri akan diterjunkan selama 14 hari untuk bertugas dalam operasi ramadnia, mulai H-7 hingga H+7, dengan jumlah personel hingga 750 anggota. Mereka terlibat langsung di lokasi pengamanan sesuai dengan pos yang ditugaskan.
     
Pihaknya berharap, masyarakat berhati-hati dalam mengemudikan kendaraannya, dan bisa selamat sampai tujuan. Ia pun berharap, agar pengemudi tidak terlalu kencang mengemudikan kendaraan, sehingga tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016