Surabaya (Antara Jatim) - Prakirawan Badan Meteorologi Kilomatologi dan Geofisika (BMKG) Maritim Tanjung Perak Surabaya Eko Prasetyo mengingatkan operator transportasi mewaspadai potensi cuaca tidak kondusif karena gelombang tinggi dan guyuran hujan pada masa angkutan Lebaran.

"Saya kira operator transportasi dan masyarakat pada umumnya  perlu waspada agar selama angkutan Lebaran saat ini bisa berjalan lancar," katanya di Surabaya, Rabu, menanggapi mulai tingginya arus penumpang menggunakan transportasi darat, laut dan udara belakangan ini.

Menurut dia, kondisi perairan Indonesia dalam beberapa hari kedepan memang ada yang cukup kondusif, tapi ada pula yang harus diwaspadai karena gelombang tinggi, sedangkan angkutan darat maupun udara bisa terdampak hujan yang masih sering berpeluang terjadi akibat La Nina.  

Ia mencontohkan, perairan Laut Jawa cukup kondusif untuk pelayaran karena tinggi gelombang hanya berkisar 1-1,5 meter dan kecepatan angin sekitar 40 kilometer per jam.        
Sedangkan perairan selatan Sulawesi, Maluku,  dan Nusa Tenggara bagian utara harus diwaspadai karena gelombang mencapai 2-4 meter dengan kecepatan angin mencapai 55 kilometer per jam.

Sementara itu, perairan selatan Jatim tinggi gelombang juga kurang kondusif karena mencapai 2-4 meter sehingga harus diwaspadai pula.

Kondisi tersebut, kata Eko, akan dibarengi dengan fenomena alam berupa pasang maksimum air laut yang diperkirakan akan terjadi pada 3-5 Juli. Gelombang tinggi yang dibarengi pasang maksimum bisa menimbulkan genangan-genangan di sejumlah tempat di kawasan pesisir.

"Surabaya, Probolinggo dan pantai utara Jatim harus waspada karena tinggi pasang maksimum bisa mencapai 140 centimeter dan bisa menimbulkan genangan-genangan. Sedangkan di selatan Jatim, dampaknya bisa lebih parah jika tidak diwaspadai, karena dibarengi dengan gelombang laut cukup tinggi, mencapai 2-4 meter," katanya. (*)

Pewarta: Slamet Hadi Purnomo

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016