Menikmati roti maryam bagi kebanyakan orang selalu disandingkan dengan gule atau sate kambing, dan menu tersebut banyak dijumpai di "kampung arab" atau kampung yang berpenghuni mayoritas orang Arab di berbagai wilayah, seperti di Ampel Surabaya.

Sama halnya di Kota Malang, Jawa Timur yakni di sebuah toko bernama "Kairo". Pembeli roti maryam di sini tinggal memilih mau menikmati roti maryam secara terpisah atau disandingkan dengan gule dan sate kambing. Penjaga toko di sini akan memberi penawaran kepada pembeli ingin menikmati roti maryam secara terpisah atau disandingkan dengan gule dan sate kambing.

Itu karena toko yang berdiri sejak puluhan tahun lalu itu dikenal dengan rasa khas roti maryamnya. "Roti maryam di sini memang sudah dikenal memiliki rasa khas, karena ketebalan dan empuknya bagian roti. Namun menu lain seperti gule dan sate di sini juga tidak kalah, sehingga kami sering makan di sini, apalagi di bulan Ramadhan seperti ini, kami sering datang," ucap Rofik, salah satu pelanggan asal Kepanjen, Kabupaten Malang.

Rofik mengaku selain memiliki rasa khas, harganya juga berbeda dengan warung lain yang menjual menu sama, seperti roti maryam di tempat lain harganya rata-rata Rp5000 per biji, namun di Toko Kairo ini hanya selisih Rp1.000 atau Rp4.000 per biji.

Selisih harga ini juga membuat salah satu pelanggan asal Surabaya, Farocah tertarik rutin membeli roti maryam di toko yang terletak di kawasan Kampung Arab Kota Malang, dengan pembelian antara dua hingga lima paket roti maryam setiap pekannya, dan setiap paketnya berisi 10 biji roti maryam.

"Selain berbeda harga, roti maryam di Kairo ini memiliki rasa yang juga khas, sehingga saya rutin membeli roti maryam di sini," katanya.

Anda tertarik  menikmati roti maryam khas Kairo di sini ? Silakan datang di kawasan Kauman, Kota Malang yang tidak jauh dari Alun-alun kota setempat, dan mencoba merasakan satu persatu setiap potongan roti. 

Tentunya, setiap lidah memiliki citra rasa tersendiri, namun tidak ada salahnya bila perlu dicoba sensasi kekhasan yang menjadi tantangan tersendiri. Mau ?! (*)

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016