Surabaya (Antara Jatim) - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini melarang pengusaha hotel menaikkan tarif selama konferensi internasional Preparatory Committe (Prepcom) III for UN Habitat 3 yang akan digelar di Kota Pahlawan pada 25-27 Juli 2016.
    
"Mohon dengan hormat, tolong jangan naikkan tarif. Jangan sampai kita dibilang tidak konsisten. Karena mendapatkan kepercayaan itu susah. Jadi tolong dijaga," kata Tri Rismaharini saat menggelar pertemuan dengan pengusaha hotel di Balai Kota Surabaya, Jumat.
    
Menurut dia, pihaknya mengingatkan pengusaha hotel untuk tidak menaikkan tarif seperti kesepakatan dalam pertemuan sebelumnya. Menurutnya, penting bagi pengusaha hotel untuk menyiapkan layanan terbaik bagi para delegasi Prepcom III for UN Habitat 3, salah satunya dengan konsisten menerapkan harga kamar.
    
Hotel-hotel di Surabaya, lanjut dia, dari mulai bintang 5 hingga losmen, memang harus bersiap menerima ribuan tamu dari berbagai negara. Sebab, kata dia, dengan estimasi kedatangan peserta sebanyak itu, kebutuhan akan kamar hotel di Surabaya, minimal tiga hari selama agenda berlangsung, tentunya akan membengkak dari momen biasanya.
    
Sementara itu, kata dia, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya akan terus mematangkan persiapan termasuk terus berkoordinasi dengan pelaku usaha hotel. Hal ini dikarenakan acara tersebut akan dilangsungkan pertemuan 700 kepala daerah se-Asia Pasifik. Untuk Prepcom III for UN Habitat 3 ini, lanjut dia, estimasi tamu yang datang ke Surabaya atas 5000 delegasi dari sekitar 193 negara.
    
"Jadi kita tidak hanya menyiapkan seminar. Tetapi ini kesempatan kita agar bisa menarik agenda-agenda internasional lainnya ke Surabaya. Karena itu, kita harus benar-benar detail dalam menyiapkan ini," kata Risma.
    
Untuk itu, lanjut dia, pihaknya menekankan pembicaraan secara detail mengenai akomodasi dan pengamanan. Untuk akomodasi, Pemkot akan menyiapkan penjemputan delegasi dari Bandara menuju hotel tempat menginap mereka. Atau juga dari hotel menuju venue acara.
    
Pemkot Surabaya, lanjut dia, sudah menyiapkan tenaga Liason Officer (LO). Bahkan, untuk driver (pengemudi), Pemkot memilih driver yang benar-benar punya kredibilitas bagus sebagai bagian dari pengamanan.
    
"Sebanyak 300 driver sudah didaftarkan di Korem untuk di 'screening' supaya bisa diketahui kredibilitasnya," ujar wali kota.
    
Sementara untuk pengamanan, lanjut dia, akan ada personel dari Pemkot yang berjaga di hotel. Pihak hotel tidak ikut menanggung kebutuhan mereka. "Akan ada petugas yang  'stay' di hotel. Untuk kebutuhan operasional dan makan mereka ditanggung oleh Pemkot. Hotel ndak usah bayar. Kami hanya butuh data bila ada tamu delegasi yang langsung datang ke hotel," katanya. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016