Malang (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten Malang, Jawa Timur, menggandeng PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) bersama PT Intelegensia Grahatama untuk mengelola kawasan pariwisata terpadu Singhasari (Integrated Tourism Complex).

Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) kerja sama pengembangan destinasi kompleks pariwisata terpadu Singasari tersebut dilakukan di Pringgitan Pendopo Kabupaten Malang dan dihadiri Bupati Malang Rendra Kresna, Direktur Utama ITDC Abdulbar M Mansoer, Direktuir Pengembangan ITDC Edwin Darmasetiawan, dan Direktur Utama PT Intelegensia Grahatama, David Santoso, serta Kepala SKPD di lingkungan Pemkab Malang, Rabu.

"Kami bersyukur menjadi bagian dalam pengembangan destinasi wisata terpadu di Malang. Kami optimistis dengan kapasitas, kapabilitas dan pengalaman dalam mengelola kawasan pariwisata berstandar internasional di Nusa Dua – Bali, ITDC dapat memberikan kontribusi terbaik dalam mewujudkan kompleks pariwisata terpadu Singhasari ini menjadi salah satu destinasi pariwisata terbaik di Indonesia," kata Direktur Utama ITDC Abdulbar M Mansoer.

Lebih lanjut, Abdulbar mengatakan kerja sama ini menandai masuknya ITDC ke bisnis baru, yakni sebagai manajemen destinasi pariwisata atau "Tourism Destination Management".  Dalam hal ini ITDC bukan menjadi pemilik lahan seperti di Nusa Dua - Bali dan Mandalika – Lombok, namun perusahaan memberikan jasa perencanaan dan pengelolaan destinasi pariwisata yang dimiliki pemerintah daerah atau swasta.

Jasa perencanaan yang diberikan ITDC meliputi kegiatan-kegiatan mencari konsep pengembangan yang tepat bagi kawasan, penyusunan masterplan, memberikan akses pendanaan pembangunan infrastruktur dasar yang diperlukan, mencari investor atau mitra kerja sama bagi pemilik kawasan sampai dengan pengelolaan kawasan pariwisata secara profesional.

Dengan pengalaman pengelolaan 300 hektare kawasan pariwisata terpadu di Nusa Dua Bali dan pembangunan 1.175 hektare kawasan pariwisata baru di Mandalika Lombok, serta brand image yang telah dimiliki, ITDC sebagai perusahaan BUMN akan lebih mudah untuk melakukan kegiatan-kegiatan tersebut melalui sinergi BUMN.

"Selain untuk mendorong pembangunan destinasi pariwisata unggulan baru, kerja sama ini diharapkan mampu memberikan multiplier effect yang signifikan kepada masyarakat di desa-desa penyangga sekitar Singhasari yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Sebagai perpanjangan tangan Pemerintah, kami siap untuk membantu pengembangan destinasi pariwisata lain di Indonesia," urainya.

Sementara itu, Bupati Malang Rendra Kresna mengaku kerja sama strategis ini ditujukan untuk mengakselerasi program pengembangan ekonomi lokal dan pengembangan destinasi wisata yang bersinergi dengan program Pemkab Malang dan Pemprov Jatim.

"Kami optimistis kerja sama ini akan memberikan hasil yang terbaik bagi masyarakat Kabupaten Malang dan menjadikan kawasan wisata terpadu Singhasari sebagai destinasi wisata bertaraf internasional. Pengelolaan wisata utamanya memang kawasan Bromo Tengger Semeru (BTS), tetapi titik mulainya dari Singhasari," ujar Rendra.

Kerja sama ini juga sekaligus menjadi langkah strategis ITDC dalam membantu Pemerintah untuk melakukan percepatan pembangunan destinasi-destinasi pariwisata baru di luar Bali.

Pemerintah saat ini tengah mendorong terwujudnya sepuluh destinasi pariwisata baru di luar Bali dalam rangka mencapai 20 juta tourist arrival di tahun 2019.  Ke-10 destinasi pariwisata yang akan dikembangkan Pemerintah adalah Danau Toba, Belitung, Tanjung Lesung, Kepulauan Seribu, Candi Borobudur, Mandalika Lombok, Pulau Komodo, Taman Nasional Wakatobi, Morotai dan Gunung Bromo.(*)

Pewarta: Endang Sukarelawati

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016