Surabaya (Antara Jatim) - Pengelola Jembatan Suramadu berharap polisi lebih tegas menindak pengendara yang melanggar dan enggan menaati aturan lalu lintas saat musim arus mudik maupun balik Lebaran 2016.

"Polisi harus lebih tegas karena pengendara yang melanggar aturan membahayakan dirinya sendiri maupun orang lain saat melintas di Jembatan Suramadu," ujar Kepala Gerbang Tol Jembatan Suramadu Mujiono ketika dikonfirmasi di Surabaya, Jumat.

Pengalaman seperti arus mudik dan balik tahun-tahun sebelumnya, beberapa pengendara yang melintas tak menaati aturan, seperti tidak mengenakan helm, berboncengan lebih dari dua, membawa muatan berlebih dan lainnya.

Menurut dia, kecilnya jalur khusus roda dua ditambah kecepatan yang biasa dilakukan para pengendara tentu mengganggu, bahkan berbahaya jika terjadi sesuatu.

"Kami tidak ingin terjadi apa-apa di jembatan sehingga harus diantisipasi dengan tak membiarkan pengendara melanggar aturan lalu lintas masuk," ucapnya.

Pihaknya mengaku telah menyampaikannya ke Patroli Jalan Raya (PJR) Tol Suramadu maupun Polsek Kenjeran dan Polres Pelabuhan Tanjung Perak untuk mengaktifkan razia mengantisipasi hal-hal tak diinginkan.

Di sisi lain, sebagai bentuk antisipasi penumpukan di pintu gerbang, terutama untuk roda dua, pihaknya menyiapkan sejumlah skenario, terlebih dibebaskannya tarif melintas jembatan.

Sejumlah langkah antisipasi yang dilakukan, kata dia, dengan menempatkan petugas di pintu gerbang masuk untuk memonitor kondisi dan muatan kendaraan yang melebihi batas.

"Satu jalur yang biasanya digunakan roda empat juga akan dibuka untuk sepeda motor," katanya.

Berikutnya, di atas jembatan disiapkan kendaraan patroli dan mobil derek untuk mengevakuasi kendaraan yang mengalami gangguan agar tidak berpotensi mengganggu lalu lintas.

Pihaknya juga mengimbau kepada pengendara agar  tidak berhenti di tengah jalan, mulai dari pintu masuk tol, termasuk kecepatan saat mengendara di atas jembatan sampai menjelang pintu keluar. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016